Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Terlanjur Dililit Utang, Apa yang Harus Dilakukan?

7 Agustus 2020   23:00 Diperbarui: 8 Agustus 2020   04:27 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kompas.com

Saya dapat merasakan betapa terpukulnya perasaan istri saya,dari seorang istri Boss ,kini harus menjadi Sopir antar jemput anak sekolah. Tapi saya salut,istri saya menjalani semuanya dengan ikhlas dan tak pernah sekali jua mengeluh .

Mengapa Hutang Pada Keluarga dan Teman Teman Dijadikan Prioritas Utama Untuk Dilunaskan?

Karena bila urusan hutang dengan keluarga dan teman teman  tidak tuntas,maka bukan hanya diri pribadi yang akan menderita,tapi anak istri,bahkan kemungkinan hingga kelak cucu cucu kita juga akan mendapatkan stigma negatif.Misalnya :" Itu cucu Pak Tjipta yang hutangnya tidak dibayar!" 

Kalau urusan dengan bank,orang tidak akan mempermasalahkan dan dianggap urusan kita dengan bank.Paling banter ,rumah yang dijadikan agunan pada bank akan disita

Kesetiaan Istri Menjadi Motivasi Saya Bangkit dari Keterpurukan Hidup

Suatu malam saya tengok istri saya tidur dengan wajah pucat.Mungkin kecapaian mengemudikan kendaraan sejak pagi dan harus mengantarkan anak anak teman yang berlangganan naik kendaraan antar jemput dengan istri saya.  Tetiba bagaikan terbangun dari mimpi buruk saya sadar ,kog saya begitu tega membiarkan istri saya memikul tanggung jawab,yang seharusnya kewajiban saya. 

Menyaksikan kesetiaan istri saya yang tidak pernah mengeluh kendati dalam kondisi sakit,saya berjanji pada diri sendiri,untuk bangkit dari keterpurukan . Dan bersyukur kepada Tuhan,2 tahun kemudian,perusahaan  kami pulih kembali. 

Dan setelah ketiga anak kami berkeluarga, saya dan istri memutuskan untuk meninggalkan semua usaha kami dan menikmati bersama anak cucu. Karena kalau kami berdua tetap terjerat oleh kenikmatan uang,maka kelak anak cucu tidak akan mengenal kami lagi. 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun