Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Tahu Dibohongi Puluhan Kali, tapi Tidak Kapok

16 Juni 2020   10:18 Diperbarui: 16 Juni 2020   11:07 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pinterest/Tianna VanZandt

Lain Lagi Kisah Yang Istrinya Melahirkan 3 Kali Dalam Setahun

Kisah lainnya,yang diceritakan adalah seorang pria bernama Udin (bukan nama sebenarnya),datang dengan wajah sedih Menceritakan bahwa istrinya melahirkan dan tidak ada uang untuk melunasi biaya pesalinan. Bermaksud minjam uang dan mau meninggalkan sepedanya sebagai jaminan. Tapi saya katakan ,tidak usah pinjam meminjam,biarlah saya bantu seikhlasnya.

Karena banyak pekerjaan yang membutuhkan pikiran saya sebagai seorang yang baru mulai berusaha,maka saya sungguh tidak ingat lagi,kepada siapa saya pernah memberikan uang  Setelah Ali saya kasihkan uang dan ia keluar ruangan,maka kembali istri saya datang mendekat,sambil membisikkan kepada saya bahwa  sebelumnya, Ali sudah datang  2 kali dengan alasan istri mau melahirkan dan kini ke 3 kalinya,juga dengan alasan yang sama,Masa iya  ada wanita yang melahirkan 3 kali dalam setahun? 

Mendengar kisah unik ini,semua yang hadir dalam jamuan makan malam ,ketawa geli dan saya juga ikut tertawa dan sama sekali tidak merasa diri saya sudah melakukan kebodohan. Ketika di tanya Kimmy :" Mengapa Om mau membantu orang seperti itu?"Dan sejujurnya saya menjawab, pernah sekali ,karena sangat sibuk,saya menolak orang yang datang minta bantuan ,dengan alasan anaknya lagi sakit,Tapi malamnya saya tidak bisa tidur Entah mengapa saya merasa bersalah. Terpikir oleh saya, seandainya terjadi sesuatu misalnya anaknya meninggal.alangkah berdosanya saya, 

Padahal uang sda didompet saya,tapi karena sibuk,saya tidak mau meluangkan waktu untuk sekedar memberikan bantuan keuangan kepadanya . Sejak saat itu,saya kapok dan tidak pernah mau menolak,siapapun yang datang minta tolong dans saya sama sekali tidak memikirkan apakah saya dibohongi atau tidak.

Kemudian

Kelak dikala keuangan perusahaan sedang sekarat,maka saya menyerahkan seluruh keuangan kepada istri dan hingga saat ini,saya tidak mau lagi memegang keuangan,kecuali yang dikasih oleh anak anak kami .Hingga saat ini,saya sama sekali tidak pernah menyesali ,apa yang sudah saya berikan kepada orang lain,walaupun puluhan kali saya dibohongi. Mengapa? Saya sungguh tidak tahu jawabannya.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun