Rukun dan Damai Hingga Sama Sama Menua
Kalau mau dipersentase, maka dalam keluarga besar kami kira kira 40 persen beragama Katolik, 40 persen lagi beragama Islam, dan 20 persen lagi beragama Budha, Konghu Cu dan Kristen.
Tapi sejak kami menikah hingga saat ini tidak sekali juga terjadi cekcok atau bersinggungan lantaran masalah beda agama. Bahkan hingga tahun lalu kami berkesempatan pulang kampung, semua sanak keluarga masih tetap datang berkumpul bersama sama.
Namun karena kami tidak punya rumah lagi di Padang, maka kami manfaatkan berkumpul dan makan bersama di restoran Padang
Ketika ada yang meributkan masalah beda etnis dan agama, keluarga besar saya dan keluarga besar dari pihak isteri yang sudah menyatu menjadi keluarga besar kami berdua sama sekali tidak tersentuh oleh masalah perbedaan. Kami hidup rukun dan damai, sejak dari mudahingga sama sama sudah berkeriput dan rambut sama memutih.
Hanya sebuah kenangan kecil  dan sekaligus kerinduan hati untuk dapat bersama sama seperti dulu, walaupun saya tahu,semuanya hanyalah tinggal kenangan indah
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H