Kini, "Kalau kalian masih sayang sama kami, jangan pulang!"
Nah, sampai di sini sudah percaya nggak, bahwa tatanan hidup kita sudah dijungkir balikan oleh si Corona maut?
Dulu "Bersatu teguh bercerai runtuh", Kini "Bersatu mati, bercerai utuh"
Tampaknya seakan olok-olokan ya? Menjadikan bencana jadi bahan olokan adalah hal yang sangat naif, serta jauh dari kesantunan. Tapi ini adalah fakta bahwa memang begitulah adanya, kita mau marah pada siapa?
Saya masih ingat ditahun 80-an, ketika membeli Sedan Toyota CORONA yang baru, rasanya bangga luar biasa.Â
Para tetangga kami ajak naik secara bergantian untuk merasakan nikmatnya naik Corona. Kini? Mendengar kata Corona saja orang sudah takut, apalagi bila Corona ada dalam rumah.
Masih perlu data lagi untuk menyakinkan? Ini satu lagi. Kalau dulu, seorang wanita sangat bangga bila bisa mendapatkan sebutan :"Wanita Carrier". Kini siapa yang mau disebut sebagai wanita Carrier?
Jangan lupa, kita sudah tidak lagi hidup di Era Digital, tapi di Era Corona! Masihkah kita anggap sepele Virus Corona?
Sebuah renungan diri
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H