Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Suami-Istri Menulis di Kompasiana, Apa Sih Rahasianya?

2 Maret 2020   20:50 Diperbarui: 2 Maret 2020   20:45 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide Dari Kompasianer Bahlul Ulum dari Brebes

Salah satu komentar unik yang baru saja saya baca malam ini adalah berasal dari Kompasianer Bahlul Ulum dari Brebes. Komentar yang diberikan sama sekali tidak ada hubungan dengan tulisan saya yang berjudul :"Kalau istri Genit Bermedsos Ria, Salah siapa?" Komentar tersebut saya copas disini:

bahrul ulum 

"Yang menarik jika suami istri bisa sama-sama produktif di Kompasiana. Tip dan Trik nya gimana pak dhe" Awalnya saya lagi mikir,untuk mengganti judul tulisan ,yang ada kata:'Genit" atas saran dari sahabat Kompasiana juga. Tapi setelah saya coba cari.synonym dari kosa kata :"genit" ternyata tidak ada yang pas.Umpamanya :"Centil " atau :kenes" dan "gatel" .Aduh,rasanya nggak enak juga ya.Makanya judul tidak jadi saya edit.Untuk mana,mohon maaf lahir batin,bagi sahabat Kompasianer yang sudah menyarankan agar kata:"genit " diganti,karena saya belum menemukan kosa kata,yang lebih lembut atau lebih halus. Kata :"centil.kenes ,apalagi :"gatel" rasanya sangat tidak enak dibaca ya.

Kembali Ke judul

Oya,apa rahasianya ,agar suami istri bisa sama sama menulis di Kompasiana?  Yang pertama,kami bangun setiap jam 4,3o setiap pagi Dan agar jangan sampai akibat menulis,suami jadi kelaparan,maka istri sudah  mempersiapkan secangkir kopi dan sarapan pagi.,sebelum mulai duduk menulis paling cuma 30 menit,karena sarapan saya ,murah meriah ,yakni sebungkus Indomie dan sebutir telur,serta secangkir Capuccinno.,selesai. Selesai tugas,istri boleh memilih duduk nonton drama Korea atau menulis? 

Maka mulailah kami berdua sibuk dengan tulisan masing masing, Karena putra kami sudah tahu,bahwa papa mama nya keduanya hobi menulis,maka agar jangan sampai berantem rebutan Laptop, kami dihadiahkan masing masing sebuah Laptop baru sehingga masing masing menggunakan Lap top sendiri. 

Sementara itu, kami sudah berlangganan Vodafone setiap bulan 65 dolar atau senilai 650 ribu rupiah perbulan .Dan itu urusan istri saya,karena urusan keuangan ,saya sudah tidak mau urus lagi,karena tidak suka yang ribet ribet 

 2 Jam Menghabiskan Waktu Untuk Menulis Dipagi Hari

Usai urusan tulis menulis,kami berdua jalan kaki ke pantai yang lokasinya hanya sekitar 15 menit jalan kaki. Setibanya disana,kami jalan jalan santai di pantai sambil menikmati pemadangan laut yang membiru. Kemudian pulang ke rumah membersihkan kebun mini, terus duduk santai sekitar 30 menit. Kemudian mandi dan bersiap untuk berbagai kegiatan rutin yang sudah terjadwal

Kami bawa makanan di kendaraan,bukan karena pelit,tapi setiap hari mau makan di restoran? Mana tahan! Apalagi,selera nggak cocok .Kami biasa makan nasi dengan sambal lado dan rendang Padang atau dendeng balado. Pernah makan di restoran Padang ,pertama harganya selangit dan rasanya jauh banget bedanya.Maklum istri bisa masak semuanya.

Siang hari, acara kami padat, baik ikut kegiatan sosial, maupun pertemuan dengan berbagai komunitas --baik komunitas orang Indonesia maupun Club Senior yang anggotanya terdiri dari orang orang dari berbagai suku bangsa di dunia

Malam baru pulang  ke rumah Usai mandi,kami makan malam. Kemudian mulai duduk di depan laptop untuk menjawab komentar yang masuk satu persatu.Dan kemudian istri saya beralih ke NetFlix yang juga di hadiahkan oleh putra kami. Sementara istri asyik nonton Sinetron Korea, saya melanjutkan menulis atau baca baca buku,serta menjawab pesan via WA dan facebook.

Sabtu dan Minggu Istri Cuti Menulis

Sabtu dan Minggu,istri saya cuti menulis. Karena banyak urusan di dpr,seperti membereskan peralatan masak ,mencuci pakaian kami berdua dan mengosok,serta membereskan urusan rumah tangga. Sedangkan bagi saya, tiada hari tanpa menulis, termasuk hari Sabtu dan Minggu dan hari libur saya selalu berusaha untuk tetap menulis

Mengapa Tulisan Istri Saya Rata Rata Lebih Banyak Yang Baca?

Nah,inilah yang membuat saya iri hati.Tapi mau apa lagi,ya. Pokoknya ,saya sudah berusaha menulis mati matian,eee ternyata yang baca cuma konco konco baik saya saja. Malu nggak ya ,kalah sama istri? 

Ya enggaklah cuma malu sedikit saja. Banyak orang menyatakan:"wah ,sudah tua begini masih terus menulis ?" Saya malah balik bertanya:" Maaf,yang tua itu siapa ya? karena kami berdua hingga saat ini tidak pernah merasa tua.Sungguh. Karena apa yang dapat kami lakukan diusia 50 tahun,tetap kami lakukan hingga saat ini,tanpa ada kesulitan.

Misalnya setiap hari menggemudi kendaraan,baik dalam kota,maupun keluar kota, sewaktu lagi Musim Semi, saya mengemudikan kendaraan selama empat jam untuk dapat menyaksikan wild flower bersama istri tercinta. Berenang,masih ok; olahraga lintas alam, no problem; Makan enak, tidur nyenyak dan lihat uang dolar masih bergairah. Masa dibilang kami sudah tua? (tanpa heheh artinya ,sungguh sungguh)

Catatan :Terima kasih kepada Kompasianer Bahrul Ulum dari Brebes,karena sudah memberikan saya ide untuk menulis artikel ini.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun