Bukan berarti pelit, tapi tidak ikut meniru gaya hidup yang konsumtif hanya agar disanjung orang banyak.
Tahun 1990 kami pindah ke Jakarta, dan sejak itu jarang kontak dengan teman-teman di Padang. Apalagi kemudian kami pindah ke Australia.
Ketika beberapa tahun lalu kami pulang kampung  dan sarapan di kedai kopi langganan kami tempo dulu, kami sungguh sangat kaget mendapatkan kabar bahwa teman-teman saya yang dulu adalah bos besar, ternyata kini kehidupan mereka sangat memprihatinkan.
Malahan ada yang rumahnya sudah disita oleh bank karena tidak mampu mengembalikan uang pinjaman.
Lama saya terpana, ketika yang disebut bukan hanya nama Donald, tapi juga nama-nama lain yang dulu adalah para pengusaha sukses untuk ukuran kota Padang.
Sebagai sesama mantan pengusaha, tentu saja kami ikut prihatin. Tapi mana mungkin kami bisa menanggung beban hidup orang lain?
Karena itu, kami jadikan pelajaran hidup yang sangat berharga, agar selalu mawas diri dan jangan pernah mengikuti gaya hidup orang lain.
Karena, sesungguhnya yang mahal itu, bukanlah biaya hidup, tapi justru gaya hidup. Hingga kini, gaya hidup sederhana selalu kami terapkan setiap hari dalam perjalanan hidup.