Selamat Sore Pendengar RRI di Manapun Berada
Maka mulailah saya menjadi penyiar dadakan. Bla Bla Bla dan kemudian memberikan waktu kepada para pendengar untuk bertanya.
"Silakan bagi Anda yang ingin bertanya, telpon ke nomor sekian. Telepon tak henti-hentinya berdering, kami berdua saling bergantian menjawabnya. Hingga operator, Mbak Hesti mengisyaratkan waktu tinggal 2 menit dan saya harus closing down.Â
"Baiklah para pendengar yang kami hormati. Terima kasih untuk perhatian Anda yang luar biasa, Tapi waktu jualah yang memisahkan kita. Sekali lagi bagi para pendengar yang berminat, kita bertemu besok jam 09.00 pagi di Ruang Pertemuan Hotel Indah. Sekali lagi terima kasih dan tak lupa salam hangat dan kita akan bertemu lagi esok hari"
Lega rasanya tugas menjadi penyiar dadakan usai dengan mudah.
Mbak Hesti mengomentari, "Wah, ternyata bapak juga penyiar yang handal ya". Saya menjawab santai, "Ya iyalah, saya sudah biasa siaran radio, Mbak."
Catatan: Tulisan ini bukan humor, bukan juga fiksi ,tapi pengalaman unik bagi saya. Mungkin lucu bagi para pembaca ya. Intinya, bila suatu waktu ditodong menjadi penyiar atau berbicara di depan umum, jangan grogi, tetap tenang, dan semuanya akan berlalu dengan baik.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H