Tergelincir Berarti Maut
Berburu Abalone , merupakan  hobi paling berbahaya di dunia.Seperti dikutip dari WA.Today : "One of the most dangerous fisheries in the world"https://www.watoday.com.au/Â
Pertama: Sebelum tiba di lokasi perburuan,para peserta harus mampu melewati rintangan alam,berupa batu karang yang tajam dan terjal,serta licin.Sekali tergelincir,maka tak terbayangkan akan akibatnya ,karena batu karang disini,tajam bagaikan mata pisau yang siap membelah siapa saja yang terjatuh.
Kedua : Bila kurang hati hati,karena saking antusias mencari Abalone,kita bisa terperosok dalam lubang yang dalam ,diantara baru  batu karangÂ
Ketiga :Angin kencang dan ombak cukup keras,bila ada saja,peserta yang keluar dari rombongan dan tidak terpantau oleh para volunter,maka sudah bisa diramalkan nasibnya.Namanya akan masuk koran dan mendapatkan gelar :"RIP "dibelakang namanya. Dan hal ini sudah terjadi beberapa kali.
Mungkin kira kira begitu logikanya. Sudah tahu,bahwa bila tergelincir atau terjebak dalam lubang karang ,maupun diterpa ombak,berarti akan to say good bye kepada dunia ,mengapa masih tetap saja ratusan orang ikut dalam perburuan berbahaya ini?
Abalone telah dinobatkan sebagai makanan laut termahal di dunia. Seperti yang sudah pernah dituliskan,di salah satu restoran Sea Food yang berlokasi di Genting Highland, satu potong (satu ekor ) Wild Australian Abalone,dihargai senilai 330 Malaysian Ringgit atau setara sekitar  1 juta rupiah ! Sebagai gambaran ,Abalone kering dijual dengan harga $.5.000.-- per 500 gram Berarti untuk 100 gram Abalone harganya 1000 dolar atau senilai 10 juta rupiah
Dikalangan masyarakat China kelas atas ,Abalone melambangkan kekayaan dan status sosial.Di beberapa restoran di Hongkong ,harga abalone kering ,mencapai 5 ribu  US.Dollar per 500 grams. Kalau Wild Australian Abalone,harganya jauh lebih mahal
Setiap peserta harus mengantongi Surat Izin ,yang bisa didapatkan via online dengan membayar sekitar 70 dolar. Karena saya Pemegang Kartu SEnior,maka dapat diskon dan membayar 50 dollar.Tapi semua diuruskan oleh putra kami dan saya tinggal ikut saja. Bila ada yang gatel tangan ikut berburu Abalone ,padahal tidak punya license ,maka dendanya sangat mahal .Begitu juga bila mengambil yang berada dibawah ukuran minimal,juga akan didenda on the spotÂ
Tadi pagi jam.06.15 kami sudah meninggalkan rumah dan menuju ke lokasi di Burns Beach. Pulang membawa hasil tangkapan sendiri,merupakan kebahagiaan ganda. Pertama karena sudah mampu menaklukan ketakutan dalam diri,menghadapi bahaya seperti yang sudah ditulis di atas,sekaligus dapat menikmati santapan Abalone,yang konon dulu,hanya merupakan  santapan raja raja di China. Urusan memasak,tentu merupakan urusan istri saya.
Walaupun namanya perburuan,tapi yang semakin menyenangkan hati,adalah walaupun begitu banyak orang yang ikut dan tidak saling mengenal,tapi tidak satupun yang mau saling berebut. Kalau kita sudah berdiri di satu lokasi,maka yang lain akan mencari lokasi lain .Rasa kebersamaan ini,sekaligus menghadirkan rasa nyaman dan aman,karena semua saling tolong menolong,walaupun sama sekali tidak saling mengenal
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H