Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hobi Menantang Maut, Tapi Menggiurkan

11 Januari 2020   20:03 Diperbarui: 11 Januari 2020   20:25 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: saya didampingi putra kami Irmansyah Effendi yang berbaju merah /dokumentasi pribadi

Tergelincir Berarti Maut

Berburu Abalone , merupakan  hobi paling berbahaya di dunia.Seperti dikutip dari WA.Today : "One of the most dangerous fisheries in the world"https://www.watoday.com.au/ 

Pertama: Sebelum tiba di lokasi perburuan,para peserta harus mampu melewati rintangan alam,berupa batu karang yang tajam dan terjal,serta licin.Sekali tergelincir,maka tak terbayangkan akan akibatnya ,karena batu karang disini,tajam bagaikan mata pisau yang siap membelah siapa saja yang terjatuh.

Kedua : Bila kurang hati hati,karena saking antusias mencari Abalone,kita bisa terperosok dalam lubang yang dalam ,diantara baru  batu karang 

Ketiga :Angin kencang dan ombak cukup keras,bila ada saja,peserta yang keluar dari rombongan dan tidak terpantau oleh para volunter,maka sudah bisa diramalkan nasibnya.Namanya akan masuk koran dan mendapatkan gelar :"RIP "dibelakang namanya. Dan hal ini sudah terjadi beberapa kali.

Ket,foto : para Volunteer siap terjun memantau keamanan para peserta/dokumentasi pribadi
Ket,foto : para Volunteer siap terjun memantau keamanan para peserta/dokumentasi pribadi
Sudah Tahu Berbahaya Mengapa Masih Mau Ikut Berburu?

Mungkin kira kira begitu logikanya. Sudah tahu,bahwa bila tergelincir atau terjebak dalam lubang karang ,maupun diterpa ombak,berarti akan to say good bye kepada dunia ,mengapa masih tetap saja ratusan orang ikut dalam perburuan berbahaya ini?

ket.foto: standby di posisi,menunggu pluit tanda berburu dimulai/dokumentasi pribadi
ket.foto: standby di posisi,menunggu pluit tanda berburu dimulai/dokumentasi pribadi
Jawabannya tentu saja mudah ditebak. Kalau berburu Abalone gampang,maka tidak akan ada rasa bangga bisa mendapatkannya,tapi justru karena sangat berbahaya dan harus mampu mengatasi berbagai rintangan,seperti melewati batu karang tajam dan licin,juga harus mampu menahan ketika tubuh kita digonjang ganjing ombak. Kalau masalah kaki luka luka tergores batu karang dan berdarah,sudah merupakan bagian dari perburuan. Jadi bagi yang  tidak mantap hatinya,disarankan :"jangan ikut"

ket.foto: saya didampingi putra kami Irmansyah Effendi yang berbaju merah /dokumentasi pribadi
ket.foto: saya didampingi putra kami Irmansyah Effendi yang berbaju merah /dokumentasi pribadi
Mengapa Menggiurkan ?

Abalone telah dinobatkan sebagai makanan laut termahal di dunia. Seperti yang sudah pernah dituliskan,di salah satu restoran Sea Food yang berlokasi di Genting Highland, satu potong (satu ekor ) Wild Australian Abalone,dihargai senilai 330 Malaysian Ringgit atau setara sekitar  1 juta rupiah ! Sebagai gambaran ,Abalone kering dijual dengan harga $.5.000.-- per 500 gram Berarti untuk 100 gram Abalone harganya 1000 dolar atau senilai 10 juta rupiah

ket.foto: abalone yang tampak di mangkuk ini,kalau di hongkong atau di Malaysia harganya sangat fantastis./dokumentasi pribadi
ket.foto: abalone yang tampak di mangkuk ini,kalau di hongkong atau di Malaysia harganya sangat fantastis./dokumentasi pribadi
Among Chinese people, abalone represents wealth and confers social status. In some Hong Kong restaurants, dried abalone can sell for as much as A$5,000 per 500 grams(www.sbs.com.au )

Dikalangan masyarakat China kelas atas ,Abalone melambangkan kekayaan dan status sosial.Di beberapa restoran di Hongkong ,harga abalone kering ,mencapai 5 ribu  US.Dollar per 500 grams. Kalau Wild Australian Abalone,harganya jauh lebih mahal

ket,foto: ini rintangan awal yang harus dilalui,yakni karang tajam terjal dan licin/dokumentasi pribadi
ket,foto: ini rintangan awal yang harus dilalui,yakni karang tajam terjal dan licin/dokumentasi pribadi
Harus Ada Licence 

Setiap peserta harus mengantongi Surat Izin ,yang bisa didapatkan via online dengan membayar sekitar 70 dolar. Karena saya Pemegang Kartu SEnior,maka dapat diskon dan membayar 50 dollar.Tapi semua diuruskan oleh putra kami dan saya tinggal ikut saja. Bila ada yang gatel tangan ikut berburu Abalone ,padahal tidak punya license ,maka dendanya sangat mahal .Begitu juga bila mengambil yang berada dibawah ukuran minimal,juga akan didenda on the spot 

Tadi pagi jam.06.15 kami sudah meninggalkan rumah dan menuju ke lokasi di Burns Beach. Pulang membawa hasil tangkapan sendiri,merupakan kebahagiaan ganda. Pertama karena sudah mampu menaklukan ketakutan dalam diri,menghadapi bahaya seperti yang sudah ditulis di atas,sekaligus dapat menikmati santapan Abalone,yang konon dulu,hanya merupakan  santapan raja raja di China. Urusan memasak,tentu merupakan urusan istri saya.

Walaupun namanya perburuan,tapi yang semakin menyenangkan hati,adalah walaupun begitu banyak orang yang ikut dan tidak saling mengenal,tapi tidak satupun yang mau saling berebut. Kalau kita sudah berdiri di satu lokasi,maka yang lain akan mencari lokasi lain .Rasa kebersamaan ini,sekaligus menghadirkan rasa nyaman dan aman,karena semua saling tolong menolong,walaupun sama sekali tidak saling mengenal

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun