Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

In Case of Emergency, Apa Tindakan Kita?

9 Januari 2020   05:00 Diperbarui: 9 Januari 2020   05:01 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahaya Bisa Datang Ditempat Yang Dirasa Aman dan Nyaman

Setiap orang,pasti berharap agar yang baik baik saja yang terjadi.Tapi kata orang bijak :"Hope for the best,but ready for the worst" Berharap yang terbaik,tapi harus siap menghadapi yang terburuk.Sewaktu waktu,bisa saja terjadi sesuatu yang sama sekali tidak diduga. Dan bila hal ini terjadi, harus dilakukan ?

gambar: dokumentasi pribadi
gambar: dokumentasi pribadi
Bahaya Bisa Terjadi Ditempat Yang Aman dan Nyaman

Tempat yang dirasakan paling aman dan nyaman secara umum adalah ketika berada di rumah sendiri. Karena itu ada istilah :"Home sweet home." 

Buktinya, hampir setiap orang yang untuk pertama kali bepergian jauh,pasti akan mengalami masa masa "homesick" atau rindu akan rumah.Bahkan sejujurnya, saya yang sudah ratusan kali merantau kemana mana,terkadang masih diserang rasa homesick tak terduga,yakni kangen akan rumah kami.

Nah, sedang enak enak duduk santai dirumah,bisa saja tiba tiba entah karena apa merasa pusing mendadak. Kalau ada anak istri dirumah,bisa berteriak minta tolong.Tapi kalau kebetulan anak istri sedang tidak berada dirumah,terus apa tindakan kita ?

Hal yang mutlak perlu dihindari adalah :"jangan panik",karena begitu kita mulai panik,maka rasa pusing akan menjadi berlipat ganda dan pikiran menjadi kalut,sehingga semakin membahayakan diri kita.

  1. tetap tenang
  2. raihlah sebatang tusuk gigi atau pensil.ball point atau semacamnya yang ada disekitar kita
  3. ujung jari kelingking ditekuk dan ditusuk dengan cara memiringkan tusuk gigi/pensil tersebut 
  4. ,agar jangan sampai melukai kulit telapak tangan
  5. sentakan beberapa kali 
  6. dalam hitungan detik,rasa pusing akan hilang seketika
  7. aneh tapi nyata,saya sudah sering lakukan  sewaktu masih muda

Saya belajar dari istri saya,kara sewaktu saya sehabis mengalami stress dan depresi,tidak ada hari tanpa pusing. Bisa di tempat tidur,sedang mandi,sedang makan ataupun sedang berbelanja Setiap kali pusing,istri saya mengeluarkan tusuk gigi atau ball point.

Terus ujung jari kelingking saya ditekuk dan ditusuk dengan cara memiringkan tusuk gigi atau ujung ball point,agar tidak menembus kulit, Disentakkan beberapa kali dan anehnya,hanya dalam hitungan detik,pusing saya hilang seketika.

Atasi pusing  dalam hitungan detik dengan cara: memberi sentakan dengan tusuk gigi atau ujung ball point,  pada tangan kiri kita dengan melipat jari kelingking (lihat gambar) dilipat sedemikian rupa sehingga menyentuh telapak tangan .

Sentak berulang ulang sehingga aliran darah menjadi lancar kembali dan pusingnya hilang  Cara ini dapat digunakan bukan hanya untuk menolong diri sendiri,tapi juga untuk menolong orang lain.

Pusing Dapat Membahayakan Diri dan Orang Lain

Bayangkan kalau sedang mengendarai mobil dan tiba tiba pusing,bisa sangat berbahaya ,bukan hanya bagi diri sendiri,tapi juga bagi orang lain. In case of emergency,bila tiba tiba pusing,maka hati hati pinggirkan kendaraan dan berhenti .

Lakukanlah seperti petunjuk diatas,maka dalam hitungan detik,sudah dapat mengendarai mobil lagi. Kalau pusing terus berlanjut ,hubungi dokter

Rem Kendaraan Bisa Blong Tanpa Sebab Yang Jelas

Suatu waktu, saya sedang berkendara dengan membawa ketiga anak anak kami dan disamping saya ada istri saya. Kendaraan baru saja dari service ,tapi ternyata bukan merupakan jaminan mutlak.

 Tiba tiba ketika kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi di luar kota, rem tidak bekerja .Saya mencoba menginjak pedal rem berkali kali ,dengan tujuan memompa,agar rem bekerja kembali.Tapi kendaraan tetap meluncur  Didepan ada bus dan di samping kiri jurang yang menganga .

Walaupun sudah sangat sering menghadapi marabahaya,tapi kali ini karena ada .istri dan ketiga anak anak kami berada di kendaraan, keringat dingin membasahi tubuh saya. 

Saya katakan pada diri sendiri:"jangan panik" dan dalam satu detik kemudian,tangan saya menarik rem tangan sekuatnya dan bersamaan dengan itu,tuas perseneling saya dorong ke gigi satu. Terdengar bunyi berderak keras,tapi kendaraan berhenti,persis beberapa centimeter dipinggir jurang.

Dengan cepat saya buka pintu kendaraan,melompat keluar dan mengganjal roda dengan batu apa saja yang ada disana.Kemudian anak isteri saya minta agar keluar dari kendaraan perlahan lahan. Kami bersujud syukur,sekeluarga selamat.

Masih banyak cuplikan pengalaman mengerikan lainnya,tapi untuk kali ini,cukuplah hingga disini saja dulu.Lain kali ditulis lagi.Semoga ada manfaat bagi para pembaca

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun