Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

In Case of Emergency, Apa Tindakan Kita?

9 Januari 2020   05:00 Diperbarui: 9 Januari 2020   05:01 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sentak berulang ulang sehingga aliran darah menjadi lancar kembali dan pusingnya hilang  Cara ini dapat digunakan bukan hanya untuk menolong diri sendiri,tapi juga untuk menolong orang lain.

Pusing Dapat Membahayakan Diri dan Orang Lain

Bayangkan kalau sedang mengendarai mobil dan tiba tiba pusing,bisa sangat berbahaya ,bukan hanya bagi diri sendiri,tapi juga bagi orang lain. In case of emergency,bila tiba tiba pusing,maka hati hati pinggirkan kendaraan dan berhenti .

Lakukanlah seperti petunjuk diatas,maka dalam hitungan detik,sudah dapat mengendarai mobil lagi. Kalau pusing terus berlanjut ,hubungi dokter

Rem Kendaraan Bisa Blong Tanpa Sebab Yang Jelas

Suatu waktu, saya sedang berkendara dengan membawa ketiga anak anak kami dan disamping saya ada istri saya. Kendaraan baru saja dari service ,tapi ternyata bukan merupakan jaminan mutlak.

 Tiba tiba ketika kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi di luar kota, rem tidak bekerja .Saya mencoba menginjak pedal rem berkali kali ,dengan tujuan memompa,agar rem bekerja kembali.Tapi kendaraan tetap meluncur  Didepan ada bus dan di samping kiri jurang yang menganga .

Walaupun sudah sangat sering menghadapi marabahaya,tapi kali ini karena ada .istri dan ketiga anak anak kami berada di kendaraan, keringat dingin membasahi tubuh saya. 

Saya katakan pada diri sendiri:"jangan panik" dan dalam satu detik kemudian,tangan saya menarik rem tangan sekuatnya dan bersamaan dengan itu,tuas perseneling saya dorong ke gigi satu. Terdengar bunyi berderak keras,tapi kendaraan berhenti,persis beberapa centimeter dipinggir jurang.

Dengan cepat saya buka pintu kendaraan,melompat keluar dan mengganjal roda dengan batu apa saja yang ada disana.Kemudian anak isteri saya minta agar keluar dari kendaraan perlahan lahan. Kami bersujud syukur,sekeluarga selamat.

Masih banyak cuplikan pengalaman mengerikan lainnya,tapi untuk kali ini,cukuplah hingga disini saja dulu.Lain kali ditulis lagi.Semoga ada manfaat bagi para pembaca

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun