Cuplikan  sepotong pembicaraan dengan sahabat lama yang sudah 40 tahun tidak bertemu
"Maaf dari siapa? Oya Effendi ya? Ya ya.. Apa yang bisa saya bantu?" Mendengar kalimat "apa yang bisa saya bantu?" rasanya suasana hati yang tadinya berbunga bunga, langsung layu dan gersang.
Dan setelah itu, dapat dibayangkan, percakapan hanya bernada tawar dan tidak lagi merupakan perjumpaan antara sahabat lama.
Penyebabnya Bisa Datang Dari Berbagai Hal Antara Lain:
- Beda kepentingan
- Beda kesibukan:
- Beda Kota
- Beda negara
Perbedaan tersebut di atas dapat menjadi penyebab semakin renggangnya hubungan persahabatan. Karena jarang ada kesempatan untuk bertemu dan jarang pula ada kesempatan untuk berkomunikasi.
Akibatnya. hubungan persahabatan yang dulu begitu kental dan akrab, semakin lama semakin tergerus oleh perjalanan waktu. Kalau pada awalnya, saling kangen dan saling komunikasi, seiring dengan perjalanan waktu, komunikasi semakin tersendat sendat untuk kemudian terputus sama sekali.
Komunikasi Mutlak Diperlukan
Karena itu, menjaga kelangsungan persahabatan ,membutuhkan saling komunikasi,walaupun sudah berbeda kota,berbeda kepentingan .Bila komunikasi sudah terputus selama bertahun tahun, maka bila mendapatkan nomor telepon sahabat lama sebaiknya menahan diri untuk tidak buru buru menelpon, agar jangan sampai harus menelan rasa kecewa, seperti yang sudah saya alami berkali kali.
Perlu waktu, perlu "warming up" atau pemanasan lewat komunikasi non verbal via WA atau SMS . Bila kebekuan hubungan sudah dirasakan mulai mencair, maka barulah ditingkatkan menjadi pembicaraan lewat telepon.
Artikel ini saya bagikan karena baru berapa saat ini, saya menghubungi sahabat lama dan sekaligus tetangga semasa masih muda, namun begitu menelpon, ibarat bara api yang menyala nyala disiram air. Begitulah kira kira perasaan saya.
Karena rasa antusias yang menggebu gebu, hanya direspon dengan jawaban "Oya ,apa yang bisa saya bantu?"