Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Biasakan Diri untuk Menunda

26 November 2019   13:24 Diperbarui: 26 November 2019   13:34 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: treehugger.com

Tapi tentu saja tidak semudah, seperti membalikkan telapak tangan. Ada jarak dan waktu yang harus ditempuh dari saat melakukan transformasi diri, sehingga sungguh sungguh berubah total. Di sinilah manusia diuji oleh alam, diuji kesabaran dan ketabahannya dalam masa penantian yang tidak pasti, semuanya ini demi sesuatu yang dikenal sebagai sebuah harapan. 

Harapan untuk dapat mengubah hidup menjadi lebih baik Harapan adalah energi. Energi adalah kekuatan. Karena memiliki harapan, orang mampu menahan rasa sakit, penderitaan, hinaan dan sebagainya karena yakin suatu waktu harapannya akan jadi kenyataan. Harapan merupakan sumber inspirasi dan motivasi bagi setiap insan.

Kita tidak dapat menutup mata, bahwa tidak jarang harapan demi harapan berguguran karena berbagai sebab. Ketika harapannya tidak terkabul,maka disinilah orang merasakan resiko dari kegagalannya. Karena itu banyak orang yang tidak berani mengubah hidupnya karena takut gagal.  

Kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju perbaikan nasib. Bila kita sungguh-sungguh ingin melakukan transformasi diri, maka mulailah dengan mengubah cara berpikir. Dengan mengubah cara berpikir, maka sikap mental akan berubah. Perubahan sikap mental akan membawa perubahan yang amat mendasar dalam diri kita, yang akan tercetus dalam cara berpikir dan bertindak. Change your mind and your life will be change.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun