Saya menengok di punggung baju istri saya ada puluhan lalat menempel. Ternyata ,saya tidak sadar,bahwa menurut istri  saya ,di punggung saya ,juga penuh dengan lalat.Â
Ketika mau berfoto untuk sesaat saya lepaskan penutup wajah agar wajah bisa kelihatan.Tapi ternyata dalam waktu hanya beberapa detik,wajah saya dipenuhi dengan lalat ,bahkan ada yang masuk kedalam lubang hidung.Maka buru buru saya pakai lagi cadar ,untuk menghindari lalat bandel tersebut.
Karena harganya lumayan mahal,maka cadar ini kami bawa pulang.Siapa tahu,kelak mau kemana mana,yang banyak lalatnya,maka bisa digunakan lagi,tanpa harus beli yang baru.
Tulisan ini,tidak ada kaitannya dengan agama. hanya menceritakan bahwa inilah pertama kalinya,saya dan istri mengenakan cadar. Tidak ada yang menyuruh dan tidak ada keharusan pakai cadar di Holy Land Aboriginal ini,tapi demi untuk kenyamanan diri sendiri, kami pakai cadar.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H