Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Masalah Cadar Jadi Viral, Kami Pakai Itu di Tanah Suci Aborigin

3 November 2019   18:27 Diperbarui: 3 November 2019   18:49 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.foto: harga cadar 12 dolar atau sekitar 120 ribu rupiah persatu lembar,tidak termasuk harga topi/dokumentasi pribadi

Saya menengok di punggung baju istri saya ada puluhan lalat menempel. Ternyata ,saya tidak sadar,bahwa menurut istri  saya ,di punggung saya ,juga penuh dengan lalat. 

Ketika mau berfoto untuk sesaat saya lepaskan penutup wajah agar wajah bisa kelihatan.Tapi ternyata dalam waktu hanya beberapa detik,wajah saya dipenuhi dengan lalat ,bahkan ada yang masuk kedalam lubang hidung.Maka buru buru saya pakai lagi cadar ,untuk menghindari lalat bandel tersebut.

Karena harganya lumayan mahal,maka cadar ini kami bawa pulang.Siapa tahu,kelak mau kemana mana,yang banyak lalatnya,maka bisa digunakan lagi,tanpa harus beli yang baru.

ket.foto: cadar made in China,seharga 12 dollar /dokumentasi pribadi
ket.foto: cadar made in China,seharga 12 dollar /dokumentasi pribadi
Catatan Tambahan: 

Tulisan ini,tidak ada kaitannya dengan agama. hanya menceritakan bahwa inilah pertama kalinya,saya dan istri mengenakan cadar. Tidak ada yang menyuruh dan tidak ada keharusan pakai cadar di Holy Land Aboriginal ini,tapi demi untuk kenyamanan diri sendiri, kami pakai cadar.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun