Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mempertaruhkan Hidup dalam Hitungan Detik

18 Oktober 2019   22:07 Diperbarui: 18 Oktober 2019   22:11 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya Kecepatan dan Ketepatan Berpikir Sebelum Mengambil Keputusan

Cara dan gaya berpikir tempo dulu,sudah banyak yang tidak lagi relevan untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan kita. Salah satu contoh adalah peribahasa yang mengatakan: "Biar lambat,asal selamat ,tak akan lari gunung dikejar" Di era terkini, di mana orang saling berpacu dalam meraih rezeki, cara berpikir seperti itu sudah tidak mungkin lagi diterapkan. Slogan yang lebih mengena adalah "Cepat dan tepat"

Hal ini,semakin mempersempit ruang hidup untuk gaya: " Saya akan rundingkan dulu ya". Ada begitu banyak contoh nyata dalam hidup yang dapat dipetik untuk dijadikan pelajaran hidup bagi kita. Karena bila kita tidak mau mengikuti gerak zaman, kita akan tergerus oleh dinamika kehidupan.

Pengalaman Pribadi

Kami pernah ikut :"auction" atau lelang kendaraan bekas di Sydney,dengan didampingi putri kami. Lelang berlangsung sangat cepat. Pembawa acara lelang dengan sangat piawai memainkan perannya ,sehingga dalam hitungan dua menit,sebuah kendaraan sudah terjual. Ketika sebuah Sedan Camry buatan tahun 2009,warna perak metallic,full matic ,kondisi bagus. Tawaran pertama 15.000 dollar...15.100 dstnya...pemimpin lelang menyebutkan angka dengan sangat cepat...hingga harga mencapai 17.100. Saya dan istri,baru mau berunding dengan putri kami,tapi....terlambat. Palu sudah diketok dan sold!

Putri kami datang mendekat dan berbisik:"Papa mama,disini tidak ada waktu untuk  berunding. Panitia sudah mengumumkan bahwa dalam waktu 2 jam ,seluruh mobil yang berjumlah 63 unit sudah harus terjual. Kalau kita berunding,tidak bakal kebagian beli mobil disini. Maka kami serahkan mandat kepada putri kami,harga 20.000 tertinggi,untuk Camry tahun 2010. Tawaran pertama 16.000 terus meningkat hingga angka 18.100...Tiga kali diulangi dan syukur tidak ada lagi yang mengangkat tangan,karena mereka masih berunding. Dan "tok .tok.tok..Sold". Lega rasanya..bisa dapat beli mobil dengan harga yang lebih murah sekitar 4000 an dollar ,dibanding beli di show room.

3 Detik Yang Menentukan

Ketika ikut lelang ,resiko bila tidak cepat dan tepat dalam berpikir dan mengambil keputusan,paling kita pulang dengan tangan kosong,karena mobil yang kita inginkan sudah lebih dulu dibeli orang. Atau kalau terlalu terburu buru dan bersemangat,sehingga terbeli kendaran dengan harga yang lebih mahal. 

Akan tetapi hal yang jauh lebih menentukan adalah ketika sedang mengemudikan kendaraan. Berbeda dengan di negeri kita,dimana bisa mengemudikan kendaraan dengan santai ,sambil menikmati musik ,disini bila rambu  rambu menunjukan kecepatan maksimum 100 Km/jam,maka kalau kalau mau jalan lebih perlahan,minimal 80 Km/jam,harus mengambil jalur paling kiri. 

Saya pernah dikejar oleh Polisi ,yang  mengemudikan Sepeda Motor,karena mengambil jalur ditengah,padahal kecepatan saya 80 Km/jam. Saya diperintahkan untuk mengambil jalur paling kiri.Syukur tidak sampai ditilang.

The minimum safe distance needed in front is three seconds

Dalam aturan berlalu lintas , bila tiba di persimpangan ,maka waktu yang aman untuk menyeberang, adalah bila jarak kendaraan yang kita kemudikan , dengan kendaraan yang sedang melaju kencang ,baik dari samping kiri,maupun disamping kanan atau dari depan ,minimal 3 detik,maka kita boleh tancap gas.(the minimum safe distance needed in front is three seconds -https://www.rms.nsw.gov.au/documents/roads/licence/guide-to-driving-test.pdf)

Tak boleh ada keraguan satu detikpun. Karena bila menyeberang  dalam keraguan,maka akibatnya bisa fatal. Mencelakakan diri sendiri dan penumpang yang bersama kita,maupun pengguna jalan raya lainnya,yang juga berlari dengan kencang.Disinilah skill ,feeling,naluri dan gerak refleks atau apapun kita sebut istilahnya ,diperlukan.Bila ragu,stop,berhentilah,jangan bergerak.Tunggu hingga yakin aman untuk tancap gas.

Mungkin kita merasa piawai dalam mengemudi kendaraan di Indonesia,tapi walaupun rambu rambu lalu lintas sedunia,memiliki arti yang sama,tapi penerapannya bisa sangat berbeda. Terutama di "round about" ,kendaraan yang datang dari arah kanan,harus diprioritaskan untuk jalan lebih dulu.Walaupun SIM Indonesia,boleh digunakan dalam kunjungan ke Australia,tapi bila tidak terbiasa melakukan gerak cepat dalam mengemudi,maka demi keselamatan,alangkah eloknya ,bila orang yang sudah biasa memegang kemudi.Jangan lupa, dalam hitungan 3 detik,kita pertaruhkan keselamatan diri dan keluarga ,serta pengguna jalan raya lainnya.

Kalau kalah main di Casino,paling uang dalam dompet habis.Tapi bila kalah satu detik dalam mengambil keputusan,maka taruhannya adalah keselamatan diri. 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun