Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mempertaruhkan Hidup dalam Hitungan Detik

18 Oktober 2019   22:07 Diperbarui: 18 Oktober 2019   22:11 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam aturan berlalu lintas , bila tiba di persimpangan ,maka waktu yang aman untuk menyeberang, adalah bila jarak kendaraan yang kita kemudikan , dengan kendaraan yang sedang melaju kencang ,baik dari samping kiri,maupun disamping kanan atau dari depan ,minimal 3 detik,maka kita boleh tancap gas.(the minimum safe distance needed in front is three seconds -https://www.rms.nsw.gov.au/documents/roads/licence/guide-to-driving-test.pdf)

Tak boleh ada keraguan satu detikpun. Karena bila menyeberang  dalam keraguan,maka akibatnya bisa fatal. Mencelakakan diri sendiri dan penumpang yang bersama kita,maupun pengguna jalan raya lainnya,yang juga berlari dengan kencang.Disinilah skill ,feeling,naluri dan gerak refleks atau apapun kita sebut istilahnya ,diperlukan.Bila ragu,stop,berhentilah,jangan bergerak.Tunggu hingga yakin aman untuk tancap gas.

Mungkin kita merasa piawai dalam mengemudi kendaraan di Indonesia,tapi walaupun rambu rambu lalu lintas sedunia,memiliki arti yang sama,tapi penerapannya bisa sangat berbeda. Terutama di "round about" ,kendaraan yang datang dari arah kanan,harus diprioritaskan untuk jalan lebih dulu.Walaupun SIM Indonesia,boleh digunakan dalam kunjungan ke Australia,tapi bila tidak terbiasa melakukan gerak cepat dalam mengemudi,maka demi keselamatan,alangkah eloknya ,bila orang yang sudah biasa memegang kemudi.Jangan lupa, dalam hitungan 3 detik,kita pertaruhkan keselamatan diri dan keluarga ,serta pengguna jalan raya lainnya.

Kalau kalah main di Casino,paling uang dalam dompet habis.Tapi bila kalah satu detik dalam mengambil keputusan,maka taruhannya adalah keselamatan diri. 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun