Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pasar Malam Dengan Cita Rasa Piknik

9 Oktober 2019   18:23 Diperbarui: 9 Oktober 2019   18:27 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang mau minum gratis dapat memanfaatkan kran air yang tersedia disana karena merupakan bagian dari sarana ruang publik dan layak dikonsumsi.

Usai menikmati makan dan minum, tampak warga mengumpulkan sampah bekas kardus dan kaleng minuman dan membuang ke tempat sampah, sesuai peruntukan. 

Ada musik yang lembut diperdengarkan, sehingga semakin menyemarakan keadaan, tapi sama sekali tidak mengganggu bila kita lagi berbicara . Tidak ada musik hiruk pikuk dan tidak ada yang berteriak teriak menjajakan barang dagangan dengan menggunakan microphone.

Mungkin inilah yang dinamakan lain padang lain belalang. Beda negeri, beda cita rasa pasar malamnya.

ket.foto: tempat sampah disediakan dan sekaligus ,disisihkan mana yang didaur ulang /dok.pribadi
ket.foto: tempat sampah disediakan dan sekaligus ,disisihkan mana yang didaur ulang /dok.pribadi
Bebas Datang dan Pergi

Tidak ada pintu gerbang dan tidak ada penjualan tiket masuk. Lokasi boleh didatangi oleh siapapun dan kapan mau pulang juga tidak ada masalah. Walaupun, selama ini belum pernah mendengarkan ada yang kena copet ataupun berantem di keramaian semacam ini. Tapi di sudut sudut taman, tampak sekuriti duduk santai sambil berjaga jaga.

Walaupun yang hadir sesungguhnya sama sekali tidak saling kenal. tapi semuanya tampak begitu cepat akrab dan saling menyapa dengan "tetangga" dadakan yang sama sama duduk lesehan di rumputan.

Dan kalau berpapasan,mereka selalu tersenyum,sambil mengucapkan sapaan ringan. Karena itu,walaupun kemungkinan besar, di antara sekian banyak pengunjung, hanya kami berdua yang berasal dari Indonesia, tapi kami sama sekali tidak merasa risih ataupun rasa terasing karena diterima tanpa sekat.

Pada umumnya, orang Indonesia memilih tinggal di pusat kota, sedangkan kami tinggal di Burns Beach adalah lokasi wisata yang berada di desa ala Australia. 

Senang rasanya dapat menyaksikan begitu banyak orang saling berbaur dalam keramaian tapi begitu damai bersih dan teratur. Sehingga, kami berdua sama sekali tidak gamang berada ditengah tengah keberagaman suku bangsa yang berkunjung ke Pasar Malam ala Australia ini.

Semoga kelak di negeri kita juga bisa juga seperti ini, yakni aman, damai, dan bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun