Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kebahagiaan Terbesar adalah Kita Diterima Semua Kalangan

28 September 2019   16:54 Diperbarui: 28 September 2019   17:04 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenangan di mataram /dok.pri

Hindari Menempatkan Diri Terlalu Tinggi

Agar diri kita dapat diterima oleh semua kalangan, tidak perlu harus belajar psikologi masyarakat. Karena sesungguhnya hidup itu sangat sederhana, tapi kita yang seringkali membuatnya menjadi rumit. Penyebab yang paling sering menjadi pemicu, hidup kita menjadi rumit, adalah karena menempatkan diri terlalu tinggi 

Antara lain:

  • merasa diri berasal dari keluarga terpandang
  • merasa diri paling benar/paling sholeh 
  • merasa lawan bicara tidak selevel dengan diri kita
  • merasa diri memiliki kelebihan dari orang lain
  • dan seterusnya dan seterusnya

foto-di-bandung-5d8f2c92097f363698050002.jpg
foto-di-bandung-5d8f2c92097f363698050002.jpg

ket.foto: bersama teman teman di bandung/dokpri

Menghargai diri sendiri, tentu wajib dijaga. Karena kalau kita tidak bisa menghargai diri sendiri, bagaimana pula orang lain dapat menghargai kita. Menghargai diri sendiri adalah dengan jalan selalu mawas diri dan memahami, bahwa pada hakekatnya bukan hanya diri kita yang senang di hargai, tapi semua orang akan senang bila dihargai selayaknya.

foto-effendi-dan-roselina-di-italia-5d8f2d4e097f366d6446efd2.jpg
foto-effendi-dan-roselina-di-italia-5d8f2d4e097f366d6446efd2.jpg

Ket.foto:bersama rombongan mahasiswa di Italia ./dokpri

Perlu ada kerendahan hati yang mendasar dan keluar dari lubuk hati kita yang terdalam. Sehingga tercermin dalam tutur kata, prilaku dan bahasa tubuh yang dikedepankan, ketika kita berinteraksi dengan lingkungan di mana kita berada. 

biak-5d8f2be20d823053da3cb732.jpg
biak-5d8f2be20d823053da3cb732.jpg

ket.foto : bersama teman teman di Biak/dokpri

Diterima Semua Kalangan Adalah Sebuah Kebahagiaan

Bila diterima dengan baik oleh keluarga atau sahabat sahabat dekat ,kita sudah sangat senang, Apalagi diterima oleh orang orang yang berbeda suku,budaya dan agama dengan diri kita,sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tidak ternilai. Saya dan istri sudah melakoni selama belasan tahun, berkunjung ke berbagai daerah, bergaul dengan warga setempat, bahkan singgah dan diajak makan dirumah mereka, padahal kami berdua bukan pejabat, bukan orang penting dan juga bukan tokoh masyarakat, melainkan orang biasa dan bukan siapa siapa. Diundang makan dirumah penduduk, kami makan tanpa ada keraguan sedikitpun. 

foto-bersam-a-5d8f2c240d823076ce5e2682.jpg
foto-bersam-a-5d8f2c240d823076ce5e2682.jpg

ket,bersama keluarga besar di Padang/dokpri

Bukan hanya di Sumatera,tapi juga di pulau Jawa,di Bali,Lombok, NTT, Kalimantan, Sulawesi ,Papua. Toraja dan seterusnya. Tidak ada oleh oleh  barang berharga yang kami bawa,ketika  berkunjung. Paling hanya mainan kunci dari Australia,yang nilainya tidak lebih dari 5 dolar. Hingga kini, walaupun kami sudah pensiun dari seluruh kegiatan mengajar,tapi hubungan baik tidak pupus oleh jarak dan waktu yang memisahkan. 

bersama-dyah-2-5d8f2db3097f3642ec1e3906.jpg
bersama-dyah-2-5d8f2db3097f3642ec1e3906.jpg

ket.foto: bersama teman teman di purwokerto.dokpri

Benar kata peribahasa,

"Seribu teman terasa masih sangat sedikit,sedangkan satu orang musuh,sudah terasa terlalu banyak" 

Kalau hidup bisa dipermudah, mengapa harus dipersulit?

Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun