Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kebahagiaan Terbesar adalah Kita Diterima Semua Kalangan

28 September 2019   16:54 Diperbarui: 28 September 2019   17:04 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diterima Semua Kalangan Adalah Sebuah Kebahagiaan

Bila diterima dengan baik oleh keluarga atau sahabat sahabat dekat ,kita sudah sangat senang, Apalagi diterima oleh orang orang yang berbeda suku,budaya dan agama dengan diri kita,sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tidak ternilai. Saya dan istri sudah melakoni selama belasan tahun, berkunjung ke berbagai daerah, bergaul dengan warga setempat, bahkan singgah dan diajak makan dirumah mereka, padahal kami berdua bukan pejabat, bukan orang penting dan juga bukan tokoh masyarakat, melainkan orang biasa dan bukan siapa siapa. Diundang makan dirumah penduduk, kami makan tanpa ada keraguan sedikitpun. 

foto-bersam-a-5d8f2c240d823076ce5e2682.jpg
foto-bersam-a-5d8f2c240d823076ce5e2682.jpg

ket,bersama keluarga besar di Padang/dokpri

Bukan hanya di Sumatera,tapi juga di pulau Jawa,di Bali,Lombok, NTT, Kalimantan, Sulawesi ,Papua. Toraja dan seterusnya. Tidak ada oleh oleh  barang berharga yang kami bawa,ketika  berkunjung. Paling hanya mainan kunci dari Australia,yang nilainya tidak lebih dari 5 dolar. Hingga kini, walaupun kami sudah pensiun dari seluruh kegiatan mengajar,tapi hubungan baik tidak pupus oleh jarak dan waktu yang memisahkan. 

bersama-dyah-2-5d8f2db3097f3642ec1e3906.jpg
bersama-dyah-2-5d8f2db3097f3642ec1e3906.jpg

ket.foto: bersama teman teman di purwokerto.dokpri

Benar kata peribahasa,

"Seribu teman terasa masih sangat sedikit,sedangkan satu orang musuh,sudah terasa terlalu banyak" 

Kalau hidup bisa dipermudah, mengapa harus dipersulit?

Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun