Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Pasti Bisa!

22 September 2019   18:56 Diperbarui: 22 September 2019   19:34 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi lagi, hingga siang hari, bungkusan roti tersebut tidak ada yang menyentuh. Mungkin yang ada disana,kebetulan orang yang mampu beli,sehingga mereka merasa malu untuk mengambil

Bahkan pernah dibuka dapur umum ,untuk melayani orang orang yang membutuhkan makanan,Tapi akhirnya tidak melanjutkan lagi,karena panitia terdiri dari 6 orang,sudah menyediakan waktu untuk mempersiapkan makanan.Ternyata yang datang ,cuma 2 orang saja.

dokpri
dokpri
Buahan Gratis Untuk Anak Anak

Hampir di setiap supermarket, begitu kita masuk ke dalam yang pertama tampak adalah keranjang berisi buahan segar dengan tulisan :"Free free for kids,"

Tapi menurut salah seorang karyawan disana, seringkali buahan yang disediakan tertinggal disana hingga busuk,karena tidak ada anak anak yang mau mengambilnya.

dokpri
dokpri
Relawan Mengumpulkan Pecahan Botol

Yang namanya orang mabuk, dimana mana sama saja,yakni pikirannya sudah tidak waras.Salah satu tindakan mereka adalah melempar botol kosong bekas minuman  dan ada yang pecah .

Hal ini tentu saja dapat membahayakan para pejalan kaki. Karena itu para voluntir ,setiap hari minggu berjalan berombongan untuk mengumpulkan pecahan kaca dari taman  taman,tanpa digaji sama sekali

dokpri
dokpri
Ini hanya sekedar beberapa contoh saja,bagaimana melalui hal hal kecil,setiap orang diajak untuk ikut berpartisipasi ,menyumbangkan tenaga dan perhatian bagi orang yang kurang beruntung,khususnya bagi penyandang disabilitas.

Karena sudah lama tinggal di Australia, saya tidak tahu persis,apakah di negeri kita,sudah juga diterapkan hal semacam ini?

Tentu saja bukan untuk meniru niru gaya di negeri orang,tapi dengan cara dan gaya  khas Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun