Lagi lagi, hingga siang hari, bungkusan roti tersebut tidak ada yang menyentuh. Mungkin yang ada disana,kebetulan orang yang mampu beli,sehingga mereka merasa malu untuk mengambil
Bahkan pernah dibuka dapur umum ,untuk melayani orang orang yang membutuhkan makanan,Tapi akhirnya tidak melanjutkan lagi,karena panitia terdiri dari 6 orang,sudah menyediakan waktu untuk mempersiapkan makanan.Ternyata yang datang ,cuma 2 orang saja.
Hampir di setiap supermarket, begitu kita masuk ke dalam yang pertama tampak adalah keranjang berisi buahan segar dengan tulisan :"Free free for kids,"
Tapi menurut salah seorang karyawan disana, seringkali buahan yang disediakan tertinggal disana hingga busuk,karena tidak ada anak anak yang mau mengambilnya.
Yang namanya orang mabuk, dimana mana sama saja,yakni pikirannya sudah tidak waras.Salah satu tindakan mereka adalah melempar botol kosong bekas minuman  dan ada yang pecah .
Hal ini tentu saja dapat membahayakan para pejalan kaki. Karena itu para voluntir ,setiap hari minggu berjalan berombongan untuk mengumpulkan pecahan kaca dari taman  taman,tanpa digaji sama sekali
Karena sudah lama tinggal di Australia, saya tidak tahu persis,apakah di negeri kita,sudah juga diterapkan hal semacam ini?
Tentu saja bukan untuk meniru niru gaya di negeri orang,tapi dengan cara dan gaya  khas Indonesia.