Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lagi, Tentang Tulisan Recehan yang Dibaca Hampir 200 Ribu Orang

26 Agustus 2019   06:23 Diperbarui: 27 Agustus 2019   12:02 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.foto: salah satu contoh batu amethys/dokumentasi pribadi

Pada saat itu baru sadar, bahwa uang recehan yang selama ini dianggap remeh terkadang memiliki nilai tinggi. Hanya untuk mendapatkan uang recehan terpaksa jalan memutar dulu, mencari toko dan berbelanja. 

Karena disini tidak ada istilah:"tolong tukarkan dengan recehan", karena rata rata mereka sibuk melayani para Pembeli.

Tulisan Recehan  Ternyata Bisa Bermanfaat

Tulisan Recehan dengan judul di atas ternyata sangat bermanfaat. Saya kutip salah satu pesan lewat WA :"Selamat pagi pak Tjip. Saya sangat berterima kasih atas tulisan di Kompasiana, yang berjudul :"Cara mudah membuat alat Pemotong Kaca".

Saya seorang guru di salah satu desa di Samarinda yang mengajar tentang keterampilan. Batu yang seperti digambar disini mudah diperoleh sangat murah. Sudah saya praktikan dan ternyata sangat mudah memotong kaca, terutama yang kaca tipis. 

Saya ajarkan kepada siswa saya bagaimana caranya dan mereka sangat antusias, bisa memanfaatkan pecahan kaca. Membuat bingkai foto sendiri dan aneka ragam barang pajangan terbuat dari pecahan kaca yang dipotong menggunakan batu amethys Bagi mereka merupakan kebanggan tersendiri. Semoga ada lagi tulisan lainnya yang bermanfaat bagi kami yang tinggal di desa. Wassalam " 

Tentu saja ,pesan ini merupakan sebuah hiburan tersendiri bagi saya, ternyata tulisan recehan saya ada manfaatnya bagi orang lain. 

Berharap tulisan receh ini dapat memotivasi Penulis lainnya, bahwa bila suatu waktu tulisan kita tidak dilirik orang jangan sampai menyebabkan semangat menulis anjlok. Tetaplah menulis, karena tulisan saya sudah tak terhitung banyaknya yang tidak dilirik orang,tapi saya terus menulis.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun