Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangunlah Jembatan, Hindari Dinding Pemisah

21 Agustus 2019   18:23 Diperbarui: 21 Agustus 2019   18:32 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: angsa liar di Swan River/dokpri

Awalnya mereka mengira saya dari Turki, tapi setelah saya jelaskan bahwa saya dan istri dari Indonesia, maka keduanya tampak senang. 

Yang paling banyak berbicara adalah Mohammad Rofiq, sedangkan temannya hanya mendengarkan sambil tersenyum. Dan Rofiq mulai bercerita bahwa mereka datang dari Pakistan ke Australia dalam tugas Syiar agama islam. Agar mereka tidak kecewa, maka saya katakan "Sorry Mr.Rofiq. I am not Muslim. I am Catholic".

Ternyata bukannya kaget, malahan tertawa ngakak, "My Friend Effendi, you don't have to say "sorry" because we are different  now, we are friends." Katanya sambil menepuk pundak saya.

Maksudnya mau akrab, tapi tulang bahu saya serasa mau remuk. Habis tubuhnya sebesar itu dan  usianya belum 50 tahun.

5 Menit Kami Saling Bertukar Nomor Ponsel

Dalam waktu tidak sampai 5 menit, kami sudah membangun jembatan  persahabatan. Sebelumnya, bagi saya keduanya adalah orang asing dan pasti bagi mereka juga begitu.

Tapi setelah 5 menit berkomunikasi dari hati ke hati, kami sudah menjadi teman. Bahkan ketika akan pulang ke negara asal mereka masih menyempatkan pamitan via WA.

Nah, kalau orang asing bisa menjadi teman, masa iya saudara sendiri di jadikan musuh? Kita semua berbeda, tapi kita semua bersaudara. Tapi in menurut saya, bagaimana menurut teman teman semuanya?

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun