Tetapi ketika tiba di dalam, kami disambut oleh bu Nunung,yang bertugas di bagian Konsumsi. Bu Nunung mengatakan, karena tadi hari hujan, maka bazaar ditiadakan .Bu Nunung mengundang kami makan soto yang tampak masih banyak tersedia, karena yang datang hari ini tidak banyak, sehubungan dengan cuaca yang buruk. Rasa sungkan, sebagai orang Indonesia, maka kami menolak dengan halus, walaupun sesungguhnya, kasihan juga menyaksikan hasil kerja keras bu Nunung, banyak yang tersisa. Tapi, masa iya datang untuk makan?Â
dok.: KJRI Perth
Paskibraka Sedang Berlatih
Kami sempat berbincang bincang dengan bu Nunung ,yang berasal dari Jakarta di daerah Salemba.Berkali kali minta maaf,karena kami datang dari jauh,ternyata bazar dibatalkan . Ketika kami pamitan dengan Bu Nunung,kami menyaksikan muda mudi yang sedang berlatih ,untuk mempersiapkan diri dalam upacara penurunan Bendera Merah Putih pada jam 4.00 sore ini. Kami minta izin pada Mas Dimas yang melatih mereka dan berfoto bersama. Tapi karena tidak ingin mengganggu latihan mereka,kami tidak sempat menanyakan nama nama mereka. Yang jelas, nama bu Nunung dan nama mudi mudi Paskibraka  yang bertugas di Konjen RI Perth ini, tak akan masuk koran. Walaupun sesungguhnya baik bu Nunung, Mas Dimas dan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Merah Putih, tidak akan pernah masuk koran, termasuk foto wajah mereka.
Setidaknya, dengan adanya tulisan ini, wajah bu Nunung dan wajah adik adik Paskibraka akan terpampang pada tulisan ini. Dan setidaknya akan ada setitik rasa bangga dalam diri mereka, bahwa kerja keras mereka ada yang menuliskannya dan ditayangkan di Kompasiana.
Dirgahayu Indonesia !
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H