Sudah 2 hari Bram terbaring di Rumah Sakit ,dengan kaki di gips dan selang infus di tangan, akibat sepeda motor yang dikendarainya mengalami kecelakaan tunggal yakni roda kendaraan slip dan tubuhnya terhempas di jalan raya.Â
Ketika ia membuka matanya antara sadar dan tidak,samar samar ia melihat dua wajah gadis yang selama ini sangat dekat dengan dirinya.Â
Ia mencoba berbicara, tapi seakan suaranya terkandas di tenggorokan. Melihat Bram sudah sadar, Laila dan Shenny. Bergegas datang mendekat. Yang satu memegang jari tangan kanan dan satu lagi memegang jari tangan kirinya. Keduanya tampak meneteskan air mata.,menyaksikan betapa laki laki yang mereka cintai,yang biasanya tampil gagah,kini terbaring tak berdaya di tempat tidur.Â
Hampir secara serempak,keduanya menanyakan "Bagaimana hasil analisa dokter yang merawatnya?" Bram tidak langsung menjawab. Tampak ia menggeleng sedih dan dengan suara lirih berkata".
Menurut dokter, kemungkinan besar saya akan lumpuh karena mengalami cedera otak yang berat. Kemudian Bram kembali menutup matanya dan tidak berkata apa apa lagi. Dari sela sela pelupuk matanya,tampak menggenang air mata.
Hari Hari Berikutnya
Hari hari berikutnya, kedua gadis ini masih tampak dengan setia mengunjungi  Bram. Ketika keduanya menanyakan apakah ada perkembangan baru menurut dokter? Bram hanya menggeleng sedih.Â
Dan menarik nafas panjang  sambil berkata "Hasil diagnosa 3 orang anggota team dokter yang merawatku, mengatakan bahwa kemungkinan untuk diriku bisa pulih lagi ,sangat kecil."
Sejak saat itu Shenny semakin jarang datang  dengan alasan sibuk dengan pekerjaan kantor. Selang 2 hari  kemudian, ketika datang lagi, Shenny datang dengan membawa sekuntum bunga.Â
Ia mendekati tempat tidur di mana Bram terbaring dan berkata dengan suara perlahan "Maafkan aku Bram. Karena minggu depan aku dipindah tugaskan keluar kota oleh boss. Sehingga aku tidak memiliki pilihan lain lagi. Aku doakan cepat sembuh ya. Mungkin Laila ada waktu untuk menjengukmu." Dan kemudian Shenny pamitan dan menyalami Bram.
Bram memandangi tubuh gadis ini,sambil menggelengkan kepala,hingga Shenny menghilang dari pandangan matanya.
Aku Tidak Akan Meninggalkanmu Bram
Laila datang dan memeluk Bram dan berkata lirih "Aku bersumpah, tidak akan pernah meninggalkanmu, apapun yang terjadi Bram." Dan gadis ini tidak mampu mengendalikan diri dan menangis tersedu sedu.
Tiba tiba tampak dokter Morentos yang merupakan pimpinan team medis di Rumah Sakit ini datang dengan wajah gembira dan berkata " Bram, besok pagi anda sudah boleh pulang. Sementara anda berjalan menggunakan tongkat, agar jangan terlalu membebani kakimu yang mulai sembuh"
Laila tepana. Rasa tidak percaya akan apa yang barusan didengarnya. Dan ketika dokter Morentos sudah keluar ruangan, Laila langsung memeluk Bram.Â
Dan Bram membalas dengan pelukan hangat sambil berbisik "Laila. aku mohon maaf, karena telah membohongi kalian berdua. Karena sudah waktunya aku untuk memilih salah seorang dari kalian berdua. Dan satu satunya jalan adalah dengan memberikan ujian cinta. Laila, kamu lulus ujian cinta. Aku hanya ingin menguji kalian berdua, ternyata Shenny tidak lulus. Setelah aku sembuh, aku akan melamarmu pada kedua orang tuamu dan kita akan segera menikah.
catatan:
Ditulis berdasarkan kisah nyata, hanya nama yang diganti. Salam hangat dari Bram dan Laila
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H