Yang mahal adalah sewa rumah.Kalau biaya hidup lainnya,seperti beli pakaian dan makanan,semua tergantung gaya hidup kita.Kalau ikuti gaya hidup orang bule,pasti akan menghabiskan dana yang tidak sedikit.Contoh, sarapan pagi mereka terdiri dari : roti keju,ham ,susu dan sereal.Mereka senang sarapan di cafe ,walaupun mengeluarkan dana sekitar 20 -25 dolar per orang.Belum lagi makan siang dan makan malam.
Kami tinggal di Australia,tapi tetap hidup dengan gaya Indonesia,Kami berbelanja di pasar ,bukan di mall,karena jauh lebih murah.Selisih harga  bisa mencapai 40 -50 persen lebih murah,dengan kualitas yang sama. Untuk biaya dapur,sebulan kami menghabiskan dana sekitar 600 dolar untuk berdua atau setara 6 juta rupiah.Nilai ini tidak berbeda,bila dibandingkan dengan ketika kami tinggal di Kemayoran Jakarta pusat.Untuk pakaian, kami tidak gengsi gengsian dan tidak malu memakai pakaian harga 10 dolar .Pakaian kami yang mahal  ,semua adalah hadiah dari anak mantu dan cucu cucu ..Yang kami beli dengan uang kantung,paling seharga 20 dolar atau 200 ribu rupiah.
Kami jarang makan di restoran,kecuali ada teman yang datang dari Indonesia atau kami diajak anak mantu dan cucu cucu untuk makan di restoran. Kesimpulannya,besar tidaknya biaya hidup di Australia,terpulang pada gaya hidup yang ingin dijalani.Kalau bagi kami,tinggal di Australia,tapi tetap hidup dengan gaya hidup orang Indonesia pada umumnya.
Jadi dengan gaji perbulan sekitar 5.000 dolar,sesungguhnya dapat menabung dalam jumlah yang lumayan besar. Teman saya asal dari Sumatera Barat,bekerja sebagai Juru Masak di salah satu hotel berbintang. 3 Tahun kemudian,pulang kampung sudah bisa membangun rumah dan toko untuk melanjutkan hidup di kampung,
Dengan tulisan ini,saya anggap semua pertanyaan seputar bekerja dan biaya hidup di Australia,sudah terjawab.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H