Ilustrasi: instazu.comÂ
Belajar di Universitas Terbuka Secara Gratis ? Mengapa Tidak!
Di era serba terbuka ini, masih saja ada orang yang berpikir bahwa belajar berarti :"harus duduk di ruang kelas dan ada guru yang mengajar di depan" Itu sudah kuno. Sudah tidak lagi uptodate dan harus segera dihapus dari bank data  di memori kita. Hidup bersifat dinamika. Bergerak dari waktu ke waktu dan dari sudut ke sudut kehidupan lain yang lebih baik.
Barangsiapa yang  berdiam diri dan tidak mengikuti perkembangan zaman,akan tergerus arus kehidupan dan hilang lenyap dalam hiruk pikuknya kehidupan.
Sebangsa Tapi Karakter Beda Total
Kemarin ketika ikut menyaksikan dari dekat panen madu lebah di rumah putra kami banyak pelajaran hidup yang berharga saya dapatkan dengan cuma cuma. Antara lain:
Lebah dan lalat sama sama sejenis serangga berkaki dan bisa terbang, Bentuk tubuh bahkan sangat mirip,tapi perilaku berbeda total.Â
lalat hidup di tempat kumuh     -lebah hidup antara bunga ke bunga
lalat hanya tebar bibit penyakit  -lebah menghasilkan madu yang berkhasiat
 Sifat lain yang patut dijadikan pelajaran hidup adalah lebah setia menjaga harkat dan martabat Ratunya. Bahkan siap mengorbankan hidupnya, bila ada yang dirasa mengancam keselamatan Ratu. Lebah tidak takut kepada siapapun.
Buktinya, diri saya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ribuan lebah disengat karena berada terlalu dekat dengan sarangnya. Menyerang dan menyengat berarti kematian bagi mereka,tapi mereka ikhlas mati demi menjaga madu yang menjadi milik mereka.
Ribuan Ekor Lebah Hidup RukunÂ
Menyaksikan betapa ribuan atau mungkin puluhan ribu  ekor lebah yang menumpuk dalam kandang yang sempit, saya mencoba memperhatikan tingkah laku mereka. Ternyata tak seekor pun yang saling berebut tempat ,apalagi berantem. Kalau dijadikan kilas balik dalam kehidupan kita sebagai manusia yang di agung agungkan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang konon paling mulia diantara semua makhluk di dunia ini, sejujurnya saya ragu.Â
Karena jangankan beda bangsa, bahkan sebangsa, setanah air dan malahan  satu suku bisa saling berebut untuk mendapatkan keuntungan. Bahkan tidak sedikit yang saling melukai dan membunuh sesamanya. Menyaksikan semuanya ini, hingga larut malam,saya masih merenungkan pelajaran ilmu hidup yang saya petik dari serangga yang namanya lebah ini.
Kalau seekor lebah siap mengorbankan hidupnya demi untuk mempertahankan kedaulatan Ratu mereka, apakah saya juga siap mengorbankan hidup saya untuk pemimpin negeri saya? Sejujurnya,saya malu menjawabnya...Â
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H