Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Salah Memberikan Kepercayaan? Sengsara Seumur Hidup!

13 Juli 2019   05:33 Diperbarui: 13 Juli 2019   06:03 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:https://www.geckoandfly.com/

Hidup Hanya Sekali Saja 

"Salah membajak sawah,akan rusak padi semusim . Salah memberikan kepercayaan akan sengsara seumur hidup"

Suatu waktu semua orang harus turun panggung. Begitu juga suatu waktu, semua orang akan pensiun. Pensiun berarti tidak lagi bekerja, tapi jangan lupa bahwa biaya hidup tetap berjalan dan tidak pernah pensiun. Bila tiba masa pensiun dan kita baru sadar bahwa diri kita belum siap, maka semuanya sudah terlambat. Karena itu, sedini mungkin sudah harus melangkah ke arah itu.

Waktu bagaikan terbang. Kemarin rasanya anak-anak masih duduk di SD, "tiba-tiba" saja kita baru sadar mereka segera akan memasuki gerbang bangku universitas. Sedangkan diri kita sedang memasuki masa persiapan pensiun. Bagaimana rasanya? 

Ketika saat ini tiba di depan mata, banyak orang yang kebingungan. Mau lakukan untuk menutupi semua biaya? Kalau mencairkan tabungan, terus bila tiba saatnya pensiun, apa yang dapat dilakukan?

Dalam kegamangan menghadapi masa-masa pensiun, tidak sedikit yang terjebak oleh tipu-tipuan investasi dengan berbagai cara. Mulai dengan investasi perkebunan, investasi pertambangan, investasi emas batangan dan beraneka ragam penipuan lainnya.

Akibatnya sudah dapat dibayangkan. Hasil kerja keras selama hidup yang merupakan satu-satunya harapan keluarga, kini lenyaplah sudah tanpa bekas. Sudah dapat diduga, apa yang bakal terjadi. Kalau tidak menjadi pikun, mungkin menjadi penghuni rumah sakit jiwa atau jangan-jangan nekat menghabisi hidup sendiri.

Salah Meletakkan Kepercayaan
Tulisan ini bukan hasil dari rekayasa pikiran melainkan pengalaman dari beberapa orang sahabat dekat saya yang terkecoh oleh "Arisan Emas Batangan" dan "Investasi di Perkebunan". Pada awalnya malahan saya diajak agar ikut serta karena hasilnya luar biasa menakjubkan.

Bayangkan dalam waktu 3 bulan investasi sudah mendapatkan "pembagian keuntungan" puluhan juta rupiah! Maka tanpa berpikir lebih lanjut mereka serta merta mencairkan deposito di bank dan ikut menanam modal di usaha "Perkebunan" dan "Arisan Emas Batangan".

Sebagai sahabat baik, saya sudah mencoba menyadarkan bahwa semuanya adalah pancingan saja, agar mau menanamkan modal dalam jumlah yang lebih besar. Bahkan saya ceritakan pada mereka bahwa taktik semacam ini sudah ada sejak saya masih muda. Bahkan teknik memancing ini diterapkan di Pasar Malam.

Untuk memancing agar pengunjung mau ikut main dadu, maka ada "tukang pancing" yang seakan akan memasang taruhan dan kemudian menang. Ia bersorak-sorak gembira karena taruhannya menang dan jadi berlipat ganda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun