Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Sampai Tulisan Kita Jadi Kutukan Bagi Anak Cucu

5 Juli 2019   06:57 Diperbarui: 5 Juli 2019   07:07 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : shutterstock.com

Apa Yang Kita Tulis Pada Hari Ini Akan Jadi Prasasti Abadi Bagi Kita dan Anak Cucu

Mengutip apa yang dikatakan oleh Sastrawan besar bangsa Indonesia, Pramoedya Ananta Toer terlepas dari masalah politik yang pernah menjerat dan membelenggu kebebasan pribadinya, yakni: "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"

Tulisan adalah gambaran dari jiwa Penulis. Orang tidak mungkin dapat menuliskan cerita humor, bila ia tidak memiliki sense of humor dalam dirinya artinya memang ada sifat melucu dalam diri penulisnya. Begitu juga sebuah tulisan tentang wisata, hanya dapat dituliskan oleh orang yang hobi traveling. 

Tulisan yang bernada kebencian, terbit dari jiwa orang yang memang menyimpan kebencian dalam jiwanya terhadap komunitas tertentu. Bisa jadi akurasinya,tidak mencapai 100 persen, karena apa yang ditulis disini bukanlah hasil kajian ilmiah, namun secara garis besar tidak dapat dipungkiri bahwa  tulisan seseorang menggambarkan kepribadiannya.

Banyak alasan mengapa orang menulis. Antara lain:

  • menulis sebatas hobi
  • menulis hanya mengisi waktu 
  • menulis karena memang pekerjaannya yang mengharuskannya untuk menulis
  • menulis melawan pikun
  • menulis untuk mengabadikan nama 
  • dan seterusnya

Usia Tulisan  Jauh Lebih Panjang Ketimbang Usia Penulisnya

Untuk membuktikan hal ini ada banyak contoh yang dapat dibaca, bahwa karya tulis yang Penulisnya sudah lama meninggal masih tetap dibaca orang banyak. Bahkan dari begitu banyak Penulis beken asal Indonesia, terdapat 8 nama Penulis hebat dari Indonesia. 

Yang ditetapkan sehubungan dengan World Books Day atau Hari Buku Sedunia, yang baru saja diperingati pada tanggal 23 April, versi Idwriters.com  telah menetapkan 8 nama Penulis yang dinilai paling terkenal. Diantara ratusan ribu penulis di Indonesia, telah terpilih 8 nama yang dianggap paling hebat di Indonesia.

Sica Harum, Eksekutif Direktur Idwriters.com, mengatakan data ini penting untuk melihat siapa penulis yang lebih dikenal di luar negeri dan mengapa mereka dikenal. Mempromosikan penulis-penulis ini di luar negeri penting karena karya-karya mereka bisa menunjukkan 'suara Indonesia yang sesungguhnya. 

Selama ini, tidak banyak referensi tentang Indonesia dalam buku-buku berbahasa Inggris. Menampilkan mereka di dunia internasional bisa menunjukkan inilah suara Indonesia Selengkapnya simak daftar Idwriters.com berikut ini.

8 Nama yang Disebutkan adalah :

Pramoedya Ananta Toer- Pram menulis belasan novel, termasuk tetralogi paling terkenal, dibuat dalam 10 tahun keterasingannya di Pulau Buru. Pram meninggal pada 2006 di usia 81 tahun. Dianugerahi Ramon Magsaysay Award for Journalism, Literature and Creative Communication Arts pada 1995 dan PEN Freedom to Write Award pada 1992.

Sapardi Djoko Damono -Salah satu bait yang paling terkenal dalam puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, penulis puisi yang karya-karyanya sering menjadi inspirasi musisi dalam berkarya. Kini Sapardi menjadi professor di Universitas Indonesia dan kerap dijuluki sebagai 'Profesor puisi Indonesia'.

A. Fuadi-Penulis - novelis, dan social entrepreneur. Novel perdananya Negeri 5 Menara mencetak rekor penjualan bagi penerbit Gramedia Pustaka Utama untuk 37 tahun. Negeri 5 Menara adalah satu dari trilogi Negeri 5 Menara, yang kemudian diikuti oleh Ranah 3 Warna dan Rantau 1 Muara.

Sitor Situmorang-Sitor Situmorang adalah wartawan, sastrawan, dan penyair Indonesia. Ayahnya adalah Ompu Babiat Situmorang yang pernah berjuang melawan tentara kolonial Belanda bersama Sisingamangaraja XI Penyair, esais, dan penulis cerita pendek dari Indonesia. 

Dia lahir pada 1924 dan aktif menjadi jurnalis di Medan, Jakarta, dan Yogyakarta di masa revolusi. Dia termasuk Angkatan 45, kelompok seniman di masa penjajahan Jepang dan revolusi yang karya-karyanya lebih ekspresif dan nasionalis. Karya-karyanya antara lain koleksi cerita pendek Ibu Pergi ke Surga, kumpulan puisi Dalam Sajak. 

Kumpulan cerpen Pertempuran dan Saldju di Paris (1956) mendapat Hadiah Sastra Nasional dan kumpulan sajak Peta Perjalanan memperoleh Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta 1976. Sitor Situmorang tutup usia pada 91 tahun pada 21 Desember 2014 di Negeri Belanda

Okky Madasari-Penulis novel dan pemenang penghargaan sastra Khatulistiwa 2012 melalui novelnya yang berjudul Maryam, dikenal melalui karya-karyanya yang sarat kritik sosial. 

Melalui novel Maryam (2012), perempuan kelahiran 1984 ini mengungkap pengusiran warga penganut Islam Ahmadiyah oleh kelompok penentangnya di Nusa Tenggara Barat.Dan tiga novel karyanya, Entrok (2010), 86 (2011) dan Pasung Jiwa (2013) yang masuk nominasi penghargaan tersebut, juga bergenre realis.

Leila S. Chudori-Penulis dan jurnalis Indonesia yang telah beberapa antologi cerita pendek, novel, dan skenario TV dan film. Dia bergabung di majalah Tempo sejak 1989 hingga sekarang. Leila mulai menulis sejak usia 12 tahun pada 1974 di majalah anak Si Kuncung, Kawanku dan Hai.

Koleksinya cerita pendek Malam Terakhir telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan bukunya berjudul 9 Dari Nadira dianugerahi Penghargaan Sastra Badan Bahasa Indonesia. Kedua buku ini sekarang dalam proses yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Yayasan Lontar dengan judul The Longest Kiss.

Laksmi Pamuntjak-Wanita berdarah Minang yang lahir di Jakarta, pada tanggal 24 Desember 1971 ini kendati relatif masih muda, namun ternyata berkat hasil karya tulisnya yang cemerlang, mengangkat namanya dan disejajarkan dengan tokoh tokoh penulis besar..Ia seorang penyair, novelis dan penulis makanan. Beberapa karyanya adalah dua koleksi puisi, Ellipsis (2005) dan The Anagram (2007), serta panduan kuliner Jakarta Good Food Guide.

Ayu Utami-Wanita,yang pernah memenangkan Kontes Kecantikan ini, ketika masih remaja lebih memilih untuk menjadi penulis. Karyanya berupa: sejumlah Novel, Cerpen dan artikel. Saman (1998) adalah salah satu karyanya yang paling membuat namanya meroket di kalangan Penulis.

Buku ini diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Pamela Allen pada 2005. Dalam buku ini justru Ayu Utami menulis tentang seks dan politik,serta mengangkat isu-isu yang dianggap tabu diperbincangkan oleh kaum perempuan.

(sumber : bbc,news/Wikipedia.co.id/sumber lainnya)

Kembali Ke Judul Tulisan

Menyimak betapa beberapa nama Penulis yang telah meninggalkan warisan ,berupa nama yang harum bukan hanya untuk anak cucunya, tetapi juga bagi negara dan bangsanya. Tapi bisa juga terjadi sebaliknya, tulisan yang bermuatan tebar kebencian dan kebohongan bukan hanya menodai pribadi Penulisnya, tapi juga secara serta merta menjadi warisan berupa stigma negatif bagi anak cucu. Dan karena tulisan merupakan karya abadi,maka stigma negatif yang di wariskan boleh jadi tidak  akan pupus hingga 7 turunan.

Semoga menjadi kilas balik bagi kita semua. Walaupun belum tentu kita semua akan  menjadi Penulis beken, tapi karya tulis kita akan abadi baik ataupun buruk menjadi berkah bagi anak cucu atau sebaliknya menjadi kutukan.

Tjiptadinata Effendi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun