Ayu Utami-Wanita,yang pernah memenangkan Kontes Kecantikan ini, ketika masih remaja lebih memilih untuk menjadi penulis. Karyanya berupa: sejumlah Novel, Cerpen dan artikel. Saman (1998) adalah salah satu karyanya yang paling membuat namanya meroket di kalangan Penulis.
Buku ini diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Pamela Allen pada 2005. Dalam buku ini justru Ayu Utami menulis tentang seks dan politik,serta mengangkat isu-isu yang dianggap tabu diperbincangkan oleh kaum perempuan.
(sumber : bbc,news/Wikipedia.co.id/sumber lainnya)
Kembali Ke Judul Tulisan
Menyimak betapa beberapa nama Penulis yang telah meninggalkan warisan ,berupa nama yang harum bukan hanya untuk anak cucunya, tetapi juga bagi negara dan bangsanya. Tapi bisa juga terjadi sebaliknya, tulisan yang bermuatan tebar kebencian dan kebohongan bukan hanya menodai pribadi Penulisnya, tapi juga secara serta merta menjadi warisan berupa stigma negatif bagi anak cucu. Dan karena tulisan merupakan karya abadi,maka stigma negatif yang di wariskan boleh jadi tidak  akan pupus hingga 7 turunan.
Semoga menjadi kilas balik bagi kita semua. Walaupun belum tentu kita semua akan  menjadi Penulis beken, tapi karya tulis kita akan abadi baik ataupun buruk menjadi berkah bagi anak cucu atau sebaliknya menjadi kutukan.
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI