Sementara ada sebagian orang Indonesia, yang tinggal di luar negeri, malah memberikan sanjungan setinggi langit kepada negara dimana mereka menumpang hidup, bahkan tidak sedikit yang mengubah gaya hidup dan gaya berpakaian. Bahkan gaya berbicara juga meniru gaya berbicara di negeri orang,
Tapi Pastor yang satu ini,ketika menyalami kami, tidak satu patah kata bahasa Inggris yang keluar dari mulutnya. "Halo Selamat pagi juga Bapak dan Ibu" katanya dengan wajah ceria. Senang sekali bisa bertemu. Maaf, boleh saya minta nomor Ponsel Bapak? "Â
Katanya dengan rendah hati,sambil memasukkan nomor ponsel saya ke Ponselnya. Ia menempatkan kami sebagai orang tua,walaupun sesungguhnya dalam hal status sebagai "Romo" Paroki, posisi kami berdua adalah salah satu umat yang bukan siapa siapa.
Padahal  lazimnya,umat yang minta nomor ponsel Romo ,tapi kali ini,justru Romo yang minta nomor ponsel kami. Hal yang tampak sangat sepele,tapi menjadi pelajaran bagi saya pribadi,agar selalu mengedepankan kerendahan hati.bukan menunjukkan kelebihan diri.
Ikut mengharumkan nama bangsa dan negara ,tidak harus melakukan hal spektakuler,apalagi sampai ikut berperang di luar negeri. Seperti yang dicontohkan oleh Pastor Sam Kono,hanya dengan sebaris kata :" Kita salut pada negara Indonesia.Walaupun mayoritas Muslim,tapi memiliki toleransi yang tinggi,buktinya Ascension Day dijadikan Public Holiday"
Pastor Sam Kono ini,sudah 4 tahun disini dan bahkan kalau dibaca pada buletin gereja Redemptoris Monastery ini,mendapatkan posisi terhormat. Â Rev Fr Sam Kono CSsR. Superior.Â
Namun sikap dan tutur katanya ,masih seratus persen gaya dan cara orang Indonesia tulen.Tidak ke barat baratan dan sama sekali tidak menunjukan dirinya sebagai orang yang perlu dihormati.Â
Malahan,minta izin pada kami,untuk masuk kedalam gereja dan mengambil sebuah buletin,untuk diserahkan kepada kami. Sebuah contoh keteladanan,yang sudah langka Dan seperti kata peribahasa "Sebuah contoh teladan yang nyata, jauh lebih berharga ketimbang seribu khotbah yang melangit "
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H