Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memandang Orang Tidak Selevel, Kalau Bukan Diskriminasi Apa Namanya?

31 Mei 2019   06:12 Diperbarui: 31 Mei 2019   07:11 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makan bersama di Padang,tanpa ada level levelan /dokpri

Karena Pembantu Rumah Tangga,tetap saja berada di level paling bawah dan tabu ,bila duduk makan bersama sama Tuan dan Nyonya rumah. Untuk makan Pembantu, biasanya di sendokkan oleh Nyonya Rumah dan mereka duduk makan didapur. 

Ini hanya sekedar contoh nyata ,tanpa perlu melakukan research,karena dapat disaksikan dengan mata kepala sendiri

foto bersama mantan siswa saya semasa di SMP PIUS Padang dan sekaligus tetangga di tanah kongsi dok.pri
foto bersama mantan siswa saya semasa di SMP PIUS Padang dan sekaligus tetangga di tanah kongsi dok.pri
Zaman Feodal Sudah Berlalu ,Tapi Praktiknya Masih Terus Dilestarikan

Pada awalnya,masyarakat kota Padang heran menyaksikan Pembantu Rumah tangga kami, duduk makan semeja bersama kami. Bahkan kalau kami menggunakan jasa Sopir dalam perjalanan jauh, maka ketika tiba saat makan siang ataupun makan  malam maka Sopir kami ajak  makan bersama dan duduk semeja. Mula mula kami dianggap aneh, tapi lama kelamaan sudah ada beberapa orang yang juga meniru gaya ini.

Begitu juga bilamana Karyawan bagian produksi, kerja lembur hingga malam hari karena harus memburu waktu keberangkatan barang yang akan diekspor maka saya duduk lesehan bersama mereka,makan nasi bungkus. 

Pendekatan pendekatan manusiawi ini,menciptakan hubungan batin yang tak lapuk dimakan waktu. Hingga kini, walaupun kami sudah bukan lagi pengusaha tapi mantan karyawan kami sangat antusias untuk bisa bertemu dengan kami dan makan bersama.

makan bersama di Padang,tanpa ada level levelan /dokpri
makan bersama di Padang,tanpa ada level levelan /dokpri

Anak Cucu Kami semuanya mengikuti jejak kami. Mereka menjalin hubungan pertemanan tanpa memandang selevel atau tidak selevel. Bahkan di Australia, kami duduk makan semeja dengan Cleaning Service yang datang mengepel lantai dan mencuci toilet dirumah putri kami. 

Kami bersahabat dengan pejabat, Menteri, jenderal tapi sahabat kami juga ada tukang becak dan tukang kebun, serta Sopir taksi.

Ket.foto: bersama Menpan RI (pada waktu itu)Brigjen.Pol.(P)Taufik Effendi ,Mayjen TNI (P)Muchlis Anwar/Kol.TNI (P)H.M,Setia Budi.dokpri
Ket.foto: bersama Menpan RI (pada waktu itu)Brigjen.Pol.(P)Taufik Effendi ,Mayjen TNI (P)Muchlis Anwar/Kol.TNI (P)H.M,Setia Budi.dokpri

Bersahabat dengan pejabat dan orang kaya, bukan berarti secara serta merta menaikan"level" kita sebaliknya,bersahabat dengan tukang becak, sopir dan tukang kebun, juga tidak akan menurunkan "derajat "kita. Karena sesungguhnya ,kita semuanya selevel. Yang membedakan,hanyalah prilaku dan sikap mental kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun