Inilah salah satu perbedaan antara karyawan asal Indonesia dengan orang Australia. Bagi orang Indonesia, asal dapat bayaran lebih, masalah libur bisa diatur. Karena itu sering ada candaan kalau orang Australia bertemu ular, maka mereka akan lari dan berteriak, " Ular...Ular" tapi kalau orang Indonesia mendengar ada ular, bukannya lari malahan dicari hingga ketemu.Â
Karena itu, bila suatu waktu ke Australia, jangan terlalu berharap teman ataupun keponakan bakal menemani jalan jalan pada hari Minggu dan hari libur karena alasan yang sudah dijelaskan diatas.Â
Bayangkan, gaji perjam rata rata 20 dolar kalau kerja 8 jam =8 x $20.= $160. Kalau mereka masuk kerja pada hari Minggu dan Libur berarti $.160 X 130 % = atau lebih dari 200 dolar. Â
Gaji ini adalah upah untuk pekerjaan "kasar"seperti menyusun barang digudang atau menyusun barang di rak rak pajangan. Bagi yang memiliki ketrampilan sebagai tukang batu atau tukang las,gaji mereka jauh lebih tinggi.
Menurut salah seorang teman saya di KBRI di NSW saja ada sekitar 25 ribu orang yang visa resminya untuk bekerja. Sementara itu cukup banyak  yang masuk dengan visa student, tapi bekerja diberbagai sektor. Mulai dari cuci piring di restaurant, cleaning service, cuci mobil atau bekerja di pertanian dan peternakan.
Nah, jangan lupa, rata rata kaum muda Indonesia ke Australia untuk bekerja demi untuk bisa menabung demi masa depan yang lebih baik, bukan untuk berlibur dan berleha leha. Jadi kalau diundang makan siang pada hari libur dan mereka tidak datang harap dimaklumi.Â
Orang Indonesia di Australia terkenal rajin dan ulet dalam bekerja, Salah seorang teman saya asal Sumatera Barat memilih menyimpan ijazah Sarjana Pertaniannya dalam safety box dan memilih jadi Juru Masak dis alah satu hotel berbintang,karena penghasilannya dua kali lipat bila dibandingkan ia bekerja di kantoran.Â
Tulisan ini hanya cuplikan sana sini tentang pernak pernik aturan kerja dan upah buru di Australia. Asal tidak gengsi gengsian, orang Indonesia bisa hidup di sini tanpa perlu minta uang dari keluarga di Indonesia.Â
Cucu cucu kami sejak SMA sudah kerja paruh waktu di toko roti atau di Mc Donald untuk mempersiapkan mental mereka, sehingga menjadi sarjana yang siap pakai bila sudah lulus.Â
Dan terbukti, tahun lalu cucu kami Dea Karina Putri lulus Master of Degree dalam usia 23 tahun dan langsung dapat perkerjaan karena sudah siap mental sejak masih di sekolah menengah.
Tjiptadinata Effendi