Tapi alangkah kagetnya,ketika menyerahkan bantuan berupa masing masing  satu kardus mie instant, ada yang berteriak :"Hati hati,kalau ada yang datang bagi bagi barang secara gratis,pasti ada udang dibalik batu!" Kalimat ini terasa sangat menyakitkan,namun tidak menghentikan langkah untuk membantu meringankan beban orang yang sedang menderita.Karena ketika saya sendiri,dalam marabahaya,juga diselamatkan berkali kali oleh orang lain,tanpa pamrih.
Tidak Mungkin Dapat Menyenangkan Hati Semua Orang
Di dunia ini,tak seorangpun dapat menyenangkan hati semua orang,karena apa yang baik bagi diri kita,belum tentu baik juga bagi orang lain. Bahkan tidak jarang,menolong orang dengan setulus hati,bisa menyebabkan orang menjadi salah sangka.Dikira ,pasti ada maunya. Pasti ada udang dibalik batu,karena seringkali orang memberikan penilaian kepada orang lain, berdasarkan sifatnya sendiri.Â
Kalau sudah terbiasa menolong orang ,karena mengharapkan balasan,maka bilamana melihat orang lain membantu orang yang membutuhkan,maka takaran yang digunakan adalah perangainya sendiri. Karena dalam dirinya ,kosa kata "tulus" sudah lama punah,maka ia tidak lagi percaya ,bahwa diluar dirinya masih banyak orang yang mau menolong orang lain secara tulus,tanpa berharap apapun.Â
Tapi biarkanlah hal tersebut menjadi urusan orang yang bersangkutan. Yang penting,apapun kata orang,jangan sampai menyurutkan niat kita untuk membantu sesama sesuai kemampuan yang ada pada diri kita.
Setidak tidaknya,bila kita tidak mampu meringankan beban orang lain,jangan sampai melukai hati orang. Yang penting adalah untuk membantu orang tidak perlu harus sesuku atau seiman,karena kasih itu adalah tanpa sekat dan batas,bukankah begitu?
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H