Di samping mumi, para arkeolog menemukan artefak termasuk tembikar, topeng penguburan yang dilukis dan patung-patung kayu. Vas bitumen, yang digunakan dalam mumifikasi, serta tandu yang kemungkinan digunakan untuk membawa mayat ke makam juga ditemukan.
Khaled El-Enany, menteri barang antik Mesir, mengundang Patrizia Piacentini, seorang profesor Egyptology di Universitas Milan, untuk melakukan penggalian di Aswan. Para arkeolog menemukan sekitar 30 mayat mumi di ruang utama - mayat pria, wanita dan anak-anak - dan diperkirakan empat lainnya di kamar samping. Dua mumi, ditemukan tumpang tindih, diyakini sebagai tubuh seorang ibu dan anaknya.
Menurut para peneliti,kejutan demi kejutan diperkirakan akan ditemukan lagi di masa mendatang. Sehingga tidak berlebihan bila Mesir disebut sebagai :"Negeri dengan Misteri tanpa akhir" (Sumber)
Catatan tambahan:
Negeri ini boleh dikatakan mengantungkan nasib rakyatnya pada kunjungan turis dari mancanegara. Yang datang khusus untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri, piramida  yang menjadi ikon Mesir dan tentu saja tidak lupa menjelajahi kuburan kuno,yang  sudah berusia sekitar 400 tahun. Mengingat negeri ini terbangun dari tanah dan pasir yang gersang dan membara dan tidak mungkin dapat dimanfaatkan untuki becocok tanam.kecuali daerah yang berada dipanjang Sungai Nill
Kunjungan kami kali ini ke Mesir, adalah untuk kedua kalinya. Karena pada waktu kunjungan pertama, kami cuma satu minggu, maka ada banyak tempat yang belum kami kunjungi. Kesempatan kali ini akan kami manfaatkan untuk melayari Sungai Nil, yang merupakan Sungai terpanjang di Afrika dan mungkin juga di dunia.
Sungai Nil ini membelah daratan ini ,sejak dari Negeri Sejuta Misteri ini,sejauh lebih dari 6000 Kilometer,hingga ke jantung Afrika. Selain dari daerah ini, tanah dari negeri ini hanya terdiri dari pasir yang  membara,bukan hanya disiang hari,bahkan dimalam hari,kita tidak mampu menginjakkan kaki,tanpa bersepatu di daerah gersang ini.
Kita masih menunggu kejutan kejutan lainnya, setidaknya untuk menambah wawasan dan membuka cakrawala berpikir, bahwa sejak 4000 tahun lalu, terbukti Mesir telah mampu membangun piramida, yang kini bukan saja menjadi ikon Mesir,tapi juga sudah merupakan warisan dunia.
Tjiptadinata Efendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H