Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sering Tercium Bau Bunga di Waktu Senja atau Mendengar Suara Tangisan?

20 Maret 2019   20:20 Diperbarui: 21 Maret 2019   07:40 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Anggap sebagai "The Six Sense"

Sejak tahun 1998, saya dan istri sepakat untuk meninggalkan bisnis kami di Jakarta. Istri saya dengan ikhlas meninggalkan karirnya, sebagai Financial Consultant di salah satu perusahaan asuransi.

Kami mengawali perjalanan melakukan pertualangan dari mulai Jakarta, Bogor, Bandung dan seluruh kota yang ada di Pulau Jawa. Kemudian beralih ke Sumatera, Bali, Lombok, NTT Kalimantan, Sulawesi hingga ke tanah Papua.

Dalam upaya mengembangkan tehnik penyembuhan diri secara alami, yang telah kami pelajari selama bertahun-tahun (maaf, bukan promosi hanya menjelaskan latar belakang).

Salah satu gangguan kesehatan yang cukup menarik untuk dibahas adalah terjadinya berbagai keanehan yang dirasakan oleh beberapa orang Klien kami.Antara lain, ada yang setiap senja mencium bau bunga, ada juga sebaliknya mencium bau bangkai, suara wanita lagi merintih kesakitan atau mendengarkan suara orang lagi mandi.

Tapi setelah dilakukan pengecekan,di kamar mandi tidak ada siapa siapa dan lantai kamar mandi dalam kondisi kering. Begitu juga dengan suara wanita yang merintih rintih di kamar atas, setelah diperiksa dengan seksama ternyata tidak ada siapa siapa disana dan juga tidak ada pesawat radio atau televisi yang sedang on.

Menciptakan Rasa Takut dan Kengerian

Sudah di periksa tidak ada orang,di tengah malam,suara rintihan tersebut kembali terdengar sangat jelas atau bau bangkai serasa menyesakan dada hingga terasa mual. Serasa semua hal ini sangat nyata dirasakan. Akibatnya terciptalah rasa takut dan ngeri dan langsung mengambil kesimpulan: "Ada hantu gentayangan".

Satu orang yang ketakutan dirumah,maka dalam waktu singkat menular pada seisi rumah..Merasa tidak nyaman lagi tinggal dirumah, apalagi bila harus tinggal seorang diri,dimalam Jumat.Maka saking dihantui rasa takut, akal sehat sudah tidak lagi mampu mengontrol diri. Mulai memanggil dukun dan orang pintar. Orang Pintar langsung memberi instruksi, agar menyediakan bunga 12 warna dan potong ayam hitam,yang kakinya juga harus hitam.

Terus mulut Sang Dukun komat kamit dan sesekali meludah disana sini,dalam upaya mengusir hantu. Darah ayam hitam dipercikkan keseluruh ruangan,agar segala jenis tuyul menjadi tidak betah ,menghuni rumah tersebut.Anehnya, usai Orang Pintar bertindak, bau busuk maupun bau harum mendadak hilang dan suara suara yang mengerikan juga serta merta hilang.

Tapi selang beberapa hari, kejadian yang sama terulang lagi. Maka sejak saat itu "Orang Pintar" tersebut menjadi "dokter keluarga" yang datang setiap minggu. Kisah ini bukan dongeng, malahan mungkin diatara kita ada yang pernah menyaksikannya atau malahan sudah  pernah mengalami sendiri yakni halusinasi.

Halusinasi 
Halusinasi  dapat terjadi melalui berbagai indra kita, misalnya pada pengalaman mendengar, melihat atau mencium hal-hal yang  sesungguhnya tidak ada.Namun saking kuatnya keyakinan yang tercipta dalam diri seseorang, maka seakan semuanya sangat jelas dan nyata: Mendengar suara berbicara ketika tidak ada seorang pun di sana dikenal sebagai halusinasi pendengaran.

Suara suara yang  terdengar dapat berbicara tentang masalah yang sangat pribadi, yang bisa sangat menakutkan. Seringkali, suara lain seperti musik, bunyi nafas orang yang lagi tidur ngorok atau suara hewan ,maupun bunyi dering telepon dan seterusnya.

Penyebab halusinasi
Emosi negatif yang intens seperti stres atau kesedihan,rasa sakit hati yang mendalam ,tekanan batin yang terus menerus , dapat membuat orang sangat rentan terhadap halusinasi.Bisa juga terjadi lantaran ,kondisi seperti kehilangan pendengaran atau penglihatan, dan over dosis  obat-obatan atau kecanduan alkohol..

Cara individu bereaksi terhadap halusinasi mereka juga berdampak pada bagaimana perasaan mereka tentang mereka. Orang yang mengalami halusinasi tidak  serta merta mengalami gangguan  mental. Terkadang hanya datang sesekali dan kemudian pulih dengan sendirinya. Akan tetapi bila frekuensi datangnya gangguang semakin intensif, maka jangan dianggap sepele. Perlu penanganan serius. Salah satunya dengan cara melakukan koordinasi pada orang yang berpengalaman dalam hal ini.

Bila tidak di atasi secara bijak, akan dapat mengakibatkan penderita mengalami distorsi kejiwaan, Dalam kondisi yang lebih parah, akan menimbulkan kegilaan terselubung.

Setiap orang berpotensi untuk terserang halusinasi. Dalam kata lain, halusinasi adalah merupakan gangguan persepsi penerimaan oleh pancaindra,kendati tidak ada rangsangan apapun dari luar.

Halusinasi bukan mimpi, tapi orang dalam kesadaran penuh, dapat bertingkah laku seperti orang dalam keadaan bermimpi. Hanya tergantung frekuensi dan tingkat keparahannya. Andai kata terjadi kadang kadang, mungkin hanya sekali dua dalam setahun, adalah sesuatu yang wajar.

Pengalaman Pribadi
Sewaktu perusahaan yang saya kelola mengalami kerugian dalam jumlah sangat besar,karena ditipu mitra bisnis kami,saya mengalami semacam mental break down. Setiap malam.begitu mata dipejamkan,maka saya merasakan diri saya terperosok kedalam lubang yang sangat dalam .Padahal saya belum tidur.

Apa yang saya rasakan pada saat itu adalah bagaikan nyata,sehingga keringat dingin membasahi baju dan saya berteriak.Kondisi ini tidak hanya membuat hidup saya tidak nyaman,tetapi juga mengimbas kepada istri saya.

Untuk mencegah ,perlu kita menjaga agar jangan sampai melakukan kegiatan yang melampaui ambang batas ketahanan diri Hindari ketergantungan pada  minuman beralkohol.

Menerima apa yang sudah terjadi dengan berlapang dada dan menjadikannya pelajaran hidup. Carilah kesibukan yang menyenangkan hati dan bersfat positif.

Hindari kebiasaan duduk melamun berjam jam  dan tidak kurang pentingnya adalah jangan menyimpan dendam dan kebencian,yang akan merusak ketenangan jiwa kita

Halusinasi Bukanlah "The Six Sense"
Gangguan halusinasi,jangan sampai dijadikan kebanggaan,karena dikira bagian dari "the six sense",karena dapat membahayakan penderitanya.Penderita yang mendapat gangguan halusinasi,tapi merasakan hal tersebut sebagai "karunia" atau kelebihan yang dimilikinya,maka akan semakin sulit membantu penyembuhannya. Malahan mungkin merasa kita "iri" akan the six sense yang dimilikinya. Dalam hal ini ,maka yang dibutuhkan adalah dukungan keluarga,untuk menyadarkan penderita,bahwa sesungguhnya ia sedang mengalami gangguan,bukan merupakan the six sense

Tulisan ini ditulis bukan berdasarkan kajian ilmiah,melainkan berdasarkan himpunan dari berbagai pengalaman yang bersifat empirik dan bukan sesuatu yang bersifat postulate.

Semoga ada manfaatnya,setidaknya sebagai sebuah masukan yang bermanfaat

sumber  bacaan: healthywa.wa.gov.au

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun