Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kopdar Paling "Heboh"

15 Januari 2019   20:34 Diperbarui: 16 Januari 2019   08:28 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara itu mbak Tamita Wibisono mengirim pesan, bahwa telah terjadi kesalahan membeli tiket kereta api dan tidak bisa diganti sehingga batal datang.

Bertepatan dengan kedatangan Mbak Hennie dan pak Pendeta, serta mbak Indria Salim, tiba tiba lampu padam. Dan restoran tidak ada jenset, Maka terpaksa kami mengungsi  ke ruang tengah  ,yang lebih terang, tapi tanpa air condition.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kami Berdua Jadi Selebriti Dadakan

Sehabis semuanya santap siang aksi jepret menjepret dimulai. Tapi  tiba tiba pak Johanes mengambil alih pimpinan masalah jepret menjepret, karena memang ahli dibidang  ini. Maka jadilah kami berdua selebriti dadakan, karena yang berfoto berganti ganti sedangkan kami berdua dilarang  beranjak dari tempat duduk.

Begita bergerak tiba tiba terdengar suara pak Krinomo: "Eee pak Effendi dan bu Rose, jangan ke mana mana." Maka tentu kami berdua hanya bisa patuh atas instruksi dari Instruktur masalah potret memotret.

"Bu Rose geser sedikit kekiri, pak Tjip tengok ke lensa," atau "pak Tjip senyum dong"maka kami sibuk action geser kiri dan geser kanan. Pokoknya, suasana kali ini, sungguh sungguh terasa paling heboh.

Salah Backgroud

Setelah geser sana geser sini dan pasang tampang senyum pepsodent, tiba tiba pak Ganendra memberikan masukan, bahwa background tidak pas., karena hanya terpancang pada dinding. Maka kembali kami sibuk berfoto ria dan kami berdua, tak ubahnya bagaikan selebriti dadakan, karena dijadikan basis berfoto secara bergantian.

Suasana siang tadi sungguh sarat dengan humor dan canda segar. Kami semuanya lebur dalam  kegembiraan yang sangat menyejukkan hati. Seperti lirik lagu: "Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu." Begitulah kira kira perasaan kami  pada saat itu.

Namun  mengingat ada yang tinggal jauh, maka walaupun serasa belum puas saling bercerita, kami sepakat untuk meninggalkan lokasi. Kami berpisah untuk kelak bertemu kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun