Natal kemarin,kami dapat hadiah Natal ,selain dari mendapatkan tas komputer,sepatu musim dingin, syal ,pemanas ruangan mini dan sebagainya dari anak mantu dan cucu cucu,serta cucu mantu,kami mendapatkan hadiah Laptop Asus ,masing masing satu unit. Kebetulan Laptop yang kami beli,sudah mulai sering eror,maka tentu saja hadiah ini,menjadi hadiah yang sangat berarti bagi kami berdua.
Apa  yang kami rasakan hingga diusia menua ini,betapa kami disayangi anak anak dan tetap akrab,walaupun mereka sudah mempunyai keluarga sendiri,tentu tidak terjadi secara serta merta.  Karena sejak mereka kecil semua sudah kami persiapkan,yakni betapapun sibuknya,tetap menyediakan waktu untuk anak anak.Â
Kami bahkan tidak pernah jalan jalan keluar negeri,tanpa anak anak,kecuali ketika saya sakit dan harus di operasi  berkali kali di rumah sakit di Singapore.Â
Pada waktu itu teman teman kami heran dan bertanya :"Aduh tidak terbanyangkan repotnya,  bawa 3 anak jalan jalan keluar negeri . Bayangkan  rombongan tur sudah siap mau berangkat,anak anak ada yang masih tidur Bagaimana bisa begitu ?"
Tapi kami sama sekali tidak merasa terbebani membawa  anak anak kami jalan jalan keluar negeri,malahan justru dapat merasakan  kebahagianan sepenuhnya ,menikmati perjalanan bersama anak anak,Bahkan Pemandu Wisata kami di Taiwan mengatakan :" Anda luar biasa. bawa 3 orang anak, tapi selalu on time. Yang terlambat justru yang tidak bawa anak "Â
Karena itu,hingga kini,kami selalu dimanja oleh anak anak kami.Tanpa sekali jujga kami  meminta,baik berupa barang ataupun uang.Apalagi yang kami lakukan,selain dari bersyukur tak henti hentinya?
Kondisi seperti ini,mustahil dapat diciptakan dalam  seketika. Karena apa yang sudah terpatri dalam hati dan jiwa anak anak semasa masih kanak kanak,tidak akan pupus oleh perjalanan waktu dan tidak akan lapuk oleh hujan dan panas.
Semoga ada manfaatnya bagi generasi muda,agar sejak sedini mungkin mempersiapkan anak anak ,dengan memberikan contoh teladan kepada mereka. jangan lupa satu contoh yang baik,jauh lebih berharga ketimbang  100 kali kotbah .Karena  kotbah terbaik adalah justru contoh teladan dari kita sebagai orang tua.