Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hotel Berbintang Berbagi Ruang Publik

25 Desember 2018   13:04 Diperbarui: 25 Desember 2018   13:23 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan para gadis yang berjalan menggunakan enggrang dan berpakaian ala pemain Sircus,bukan tipe gadis yang gampangan.Mereka adalah karyawan hotel dan ditugaskan untuk menghibur tamu.

Tak ada yang dorong mendorong dan tak tampak  ada yang saling bertengkar. Semua orang rata rata larut dalam suasana ceria.Mengenai cara berpakaian mereka,yang mungkin menurut pandangan mata kita sbagai orang Timur, agak: "seronok", tapi jangan lupa,setiap negeri berhak untuk berbeda sudut pandang dengan kita.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Makan Malam Bersama Keluarga

Setelah merayakan Natal ,dalam konteks ibadah,maupun ikut merayakan natal : "hura hura", maka tiba saatnya berkumpul dan makan malam bersama keluarga yang merupakan inti dari pesan Natal itu sendiri, yakni cinta kasih dalam kebersamaan. Kami diajak makan  oleh putra kami Irmansyah bersama keluarga dan cucu cucu,serta mantu cucu.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tidak Ada Menu Daging Babi ,Karena salah Satu Mantu Cucu Kami Beragama Islam

Didepan kami,ditengah meja makan,tampak panci yang berisi aneka ragam makanan.Ada tahu,ikan,cumi,aneka ragam sayur dan buah kurma.Tapi sejak awal sudah sepakat,jangan ada yang memesan daging babi.mengingat salah satu dari mantu cucu kami ,yakni Gulce Bakri ,yang berasala dari Turki, beragama Islam.

Gulce dengan senang hati,mau bergabung makan bersama seluruh anggota keluarga untuk merayakan Natal dan  kami semua sepakat untuk menghormati ,dengan tidak memesan apapun yang ada hubungannya dengan babi.

Kami sudah terbiasa menerima semua perbedaan ini,karena seluruh keluarga besar kami terdiri dari beragam suku bangsa ,yang memiliki latar belakang budaya, bahasa dan agama yang berbeda. Ternyata dengan membuka hati untuk menerima segala keberagaman,sungguh menghadirkan kedamaian dalam hati.Inilah saat saat puncak perayaan Natal bagi kami,yakni makan  malam bersama seluruh anggota keluarga.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun