Begitu juga sebaliknya ,bila sebagai eksportir ada tawaran masuk, maka kalau sudah diperhitungkan bahwa tawarannya sudah menguntungkan, langsung saja dikonfirmasi. Karena kalau kita menganggap bahwa hanya kita satu-satunya penjual, adalah kesalahan besar.
Ketika kemudian tidak ada lagi tawaran yang lebih tinggi dan kita baru mau menjual sesuai penawaran pertama, maka yakinlah bahwa kita hanya akan menangguk rasa kecewa karena pembeli sudah tutup kontrak dengan eksportir lainnya. Apa yang berlalu dalam dunia bisnis juga belaku dalam kehidupan sehari-hari yaitu "take it or leave it".
Dalam Hal Kemanusiaan
Ada tetangga yang anaknya sakit berat dan berniat meminjam uang kepada kita. Tapi karena ada keraguan, jangan-jangan bisa meminjam tapi tidak mampu mengembalikan, maka kita tidak meminjamkannya entah dengan alasan apapun. Tapi malamnya, tiba-tiba pikiran kita berubah dan sip untuk meminjamkan dengan catatan, bila tidak dikembalikan ya diikhlaskan saja.
Namun keesokan harinya ketika kita mengantarkan uang kepada tetangga, terdengar ada ratap tangis. Ternyata anaknya yang sakit parah sudah meninggal karena ketiadaan uang untuk membeli obat.
Nah, gimana rasa hati kita? Walaupun tidak ada hubungan kekeluargaan, tapi sebagai sesama tetangga kita pasti akan merasa amat bersalah. Kita menyesal tapi sesalan kita sudah tidak mungkin membangkitkan orang mati.
Karena itu, dalam hal berbuat kebaikan, alangkah baiknya bila kita selalu mengedepankan "Don't wait, untill tomorrow what you can do today, because tomorrow maybe too late".
Kesempatan terkadang datang hanya dan bila kita membiarkannya berlalu, maka mungkin kesempatan kedua tidak akan pernah datang lagi!
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H