Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Hidup Seakan Menghadapi Jalan Buntu Apa yang Harus Dilakukan?

8 September 2018   20:39 Diperbarui: 8 September 2018   21:29 3939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar Jangan Sampai Melakukan Kesalahan Yang Sama

Perjalanan hidup tidak selalu seindah kisah hidup Cinderella.yang tiba tiba bertemu dengan  seorang Pangeran  tampan dan kaya raya,karena kesasar di hutan,dimana Cinderella tinggal. 

Dan Sang Pangeran langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Menjadikan Cinderella istrinya dan diboyong ke istana. Sejak saat itu,mereka hidup berbahagia selama lamanya. Kisah yang menarik hati,tapi perlu mengingatkan anak anak kita,bahwa hidup sesungguhnya,tidak selalu seindah kisah Cinderella dalam dongeng tersebut.

Realita Hidup Penuh Dengan Berbagai Problema 

Secara umum.orang menilai,bahwa beruntunglah mereka yang dilahirkan dalam keluarga kaya.Karena begitu lahir,mereka sudah menjadi orang kaya,karena nama mereka akan tercantum sebagai ahli waris yang kelak akan menerima harta kekayaan bilamana orang tuanya meninggal. Hal tersebut adalah pandangan orang yang berada diluar dan  menilai hidup hanya semata berdasarkan materi. 

Akan tetapi,sesungguhnya bagi  anak anak yang terlahir dari keluarga kaya,memang secara materimereka tanpa bekerja,sudah langsung menjadi orang kaya atau setidaknya hidup berkecukupan. Akan tetapi  kenyataannya tidaklah seindah seperti yang kita bayangkan. 

Malahan tidak jarang,justru uang yang melimpah,menjadi petaka bagi anggota keluarga. Demi untuk berebutan  pusaka,tidak jarang keluarga menjadi terpecah belah ,bahkan saling tuntut menuntut di pengadilan.

Bahkan di Australia,salah seorang wanita terkayakarena memiliki  saham di pertambangan,di tuntut oleh anak anak kandungnya,dipengadilan,karena  memperebutkan harta warisan.

Hal ini adalah merupakan kegagalan total dalam sebuah rumah tangga. Karena uang yang seharusnya dapat melengkapi kebahagiaan dalam rumah tangga,ternyata malah menjadi petaka.Hal ini disebabkan karena sejak kecil,dalam hati anak anaknya sudah tertanam,bahwa uang adalah segala galanya dalam hidup mereka. 

Sehingga demi uang,sebagai anak,yang lahir dari rahim ibu kandungnya,tega kehilangan ibu mereka,asalkan mendapatkan  uang.Hal ini membuktikan,bahwa  uang merupakan pisau bermata dua,yang bila tidak hati hati ,dapat menusuk diri sendiri.

Ketika Menghadapi Berbagai Problema Kehidupan

Disisi  lain.orang yang terlahir dalam keluarga yang secara ekonomi hidup dalam kekurangan,maka masalah yang dihadapi tentu bukan masalah memperebutkan harta warisan,melainkan bagaimana mengubah nasib?

Semua usaha sudah dilakukan. Kata orang kerja dengan  otot dan juga dengan otak.Hal itupun sudah dilakukan,yakni sehabis kerja di kantor ,pulangnya masih berkerja lagi sebagai sopir atau sebagai tukang Ojek.

Namun kendati sudah bekerja keras siang malam,nasib tetap tidak berubah.Hal ini semakin lama,semakin mengerus rasa kepercayaan diri dan dapat menjerumuskan orang kelembah keputusasaan .Karena seakan semua jalan yang ditempuh,menghadapi jalan buntu.

Pentingnya Mengubah Mindset

Mindset atau Pola pikir yang keliru,berpotensi mengatarkan orang kelembah kehancuran. Seperti kata kata bijak yang menyatakan "You are what you think". Apa yang ada dalam benak kita dan diyakini maka kita akan mengiring hidup sesuai dengan apa yang diyakini.

Karena itu untuk mengubah nasib ,perlu mengawali dengan mengubah mindset. Karena meratapi nasib,tidak akan mengubah apapun,malahan hanya akan memperburuk hidup kita.

Langkah Langkah Awal

langkah pertama adalah mengubah persepsi kita tentang hidup. Yakinkan diri kita,bahwa kalau orang lain,bisa sukses,maka kitapun bisa.Karena pikiran pada tubuh kita adalah ibarat motor pada sebuah kendaraan. 

Betapapun kuat dan indahnya sebuah kendaraan,tapi tanpa motor,maka ia tak lebih dari setumpuk barang mati. Mengubah persepsi tentang hidup,berarti mengubah sikap mental,maka prilaku juga akan berubah.

Langkah kedua: berhentilah berkeluh kesah. Karena orang yang selalu mengisi hidupnya dengan keluh kesah,adalah orang yang menabur benih benih negatif dalam hidupnya. Maka disini berlakulah hukum tabur tuai: "siapa yang menabur,akan memetik hasilnya,sesuai dengan apa yang ditanamnya".

Mungkin kita masih ingat sebuah pribahasa:" Yang menabur angin,akan menuai badai" Setiap pengulangan kalimat yang sama,secara sadar ataupun tidak,akan menjadi doa kita. "You are what you think"

Langkah ketiga: berhentilah melecehkan diri sendiri. Karena kalau orang tidak bisa menghargai dirinya sendiri,bagaimana pula orang lain bisa menghargai kita.Ada seribu alasan ,untuk tidak mau berubah: saya sudah tua,saya bukan sarjana, saya masih terlalu muda.,saya tidak punya modal,saya kurang sehat,tidak ada yang mendukung saya dan seterusnya.

Langkah keempat: tentukanlah target yang ingin kita capai,hal ini akan menjadi motivasi diri. Karena motivator terbaik di dalam hidup ini adalah diri kita sendiri. Target atau cita cita amat dibutuhkan untuk menciptakan kegairahan hidup dan bekerja. Tanpa target dan cita cita,orang akan menjalani hidup sebagai robot, Dalam bahasa yang keras:"Hidup tanpa cita cita adalah ibarat orang berjalan tanpa tujuan."

Langkah kelima : Lakukanlah sekarang.! Jangan membiasakan diri untuk menunda. Karena menunda akan memperlemah kemauan kita untuk melakukannya.Bahkan boleh dikatakan, orang yang selalu menunda rencananya,adalah orang yang merencanakan kegagalan didalam hidupnya.

Pikiran Mendahului Realita

Dengan berubahnya mindset ,maka prilaku kita juga akan berubah,sehingga dengan demikian nasib juga akan mengalami perubahan menjadi lebih baik. Sebaliknya,bilamana mindset tidak berubah ,maka niat untuk mengubah nasib hanya merupakan angan angan kosong dan tidak pernah akan menjadi realita.

Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi.Diharapkan tulisan ini dapat menginspirasi dan sekaligus memotivasi banyak orang,yang sedang menghadapi berbagai problema dalam hidupnya. Jangan lupa:"Life is a problem. No ,problem? Means life is ended." 

Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi,semoga dapat menjadi inspirasi dan sekaligus motivasi,bagi yang sedang berusaha untuk menggubah nasibnya

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun