Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Banyak Orang Tidak Bisa Menerima Ketika Turun Panggung?

7 September 2018   22:03 Diperbarui: 7 September 2018   22:06 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bukan hanya di Jakarta,melainkan dihampir seluruh ibu kota propinsi. Akan tetapi setelah hampir  15 tahun berkelana dari satu kota ke kota lainnya,saya merasa sudah waktunya untuk turun dari panggung..

Saya mempersiapkan mental ,dengan mulai menulis di Kompasiana,bukan sebagai tempat pelarian,melainkan mencari wadah lain,dimana saya tetp dapat menyampaikan buah pikiran saya kepada  orang banyak,walaupun sudah tidak pernah naik panggung  lagi. 

Sehingga tidak  mengalami post power syndrome atau kehilangan panggung. Dengan mempersiapkan sikap mental sejak sedini mungkin,maka sesungguhnya, orang akan terhindar dari tindakan tindakan yang  mungkin ingin menonjolkan diri, tapi yang terjadi justru sebaliknya menjadi bahan olok olokan orang banyak.

Apalagi sebagai mantan pejabat, kalau sudah terlanjur mempermalukan diri sendiri,maka stigma negatit tersebut akan melekat seumur hidup pada diri .

Tiba Waktunya :"Silent is Gold" Diaplikasikan

Ada kalanya kata kata: "Silent is Gold" sangat tepat di aplikasikan ,yakni ketika kita sudah tidak  lagi berada diatas panggung.Ketimbang banyak bicara yang hanya akan mempermalukan diri sendiri. Sayang sekali cukup banyak orang terlena dan lupa mempersiapkan diri.

Sehingga ketika sudah waktunya turun ,tidak dapat menerima kenyataan  .Akibatnya, karena sudah terobsesi agar terus diatas panggung,mencoba membangun panggung sendiri.menurut seleranya .Yang berakibat hanya akan memojokkan diri sendiri.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun