Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Banyak Orang Tidak Bisa Menerima Ketika Turun Panggung?

7 September 2018   22:03 Diperbarui: 7 September 2018   22:06 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dapat kesempatan untuk berdiri di panggung,bagi sebagian orang ,berada diatas panggung, serasa sebuah siksaan,karena mengalami demam panggung.

Keringat dingin membasahi pakaian, karena grogi berdiri dihadapan orang banyak. Kata kata sambutan yang sudah dihafal dirumah selama beberapa hari menjelang hari : "H"nya, tiba tiba serasa menguap,sehingga akhirnya sambutan diberikan secara terbata bata. 

Orang yang demam panggung, amat bersyukur, bilamana selanjutnya untuk seumur hidup jangan lagi ia diminta untuk naik panggung.

Demam Panggung Versi Lain

Akan tetapi ternyata lebih banyak orang yang juga demam panggung,tapi dari versi yang bertolak belakang,Begitu  terobsesi agar terus berada dipanggung, maka ketika saatnya harus turun  panggung,orang merasa uring uringan.

Kalaupun akhirnya terpaksa turun,tapi dari bawah panggung  tetap ngotot ingin menjadi pusat perhatian orang banyak.seperti semasa ia masih berdiri diatas panggung.Sehingga tidak segan untuk berusaha membangun panggung sendiri,agar bisa tetap tampil.

Panggung Memiliki Daya Tarik Yang Luar Biasa

Karena ketika berada dipanggung, orang menjadi pusat perhatian orang banyak. Baik sebagai Penyanyi,Penari atau sebagai Pembicara. Membayangkan betapa ribuan pasang mata, menatap dan mendengarkan kata demi kata yang diucapkan dan sesekali memberikan aplaus dengan tepuk tangan meriah,sungguh merupakan salah satu godaan terbesar yang dapat membuat orang  enggan untuk turun.

Suatu Waktu Setiap Orang Harus Turun Panggung

Seharusnya,orang sudah harus mempersiapkan mentalnya,karena memahami bahwa suatu waktu,semua orang harus turun panggung,suka atapun tidak suka. Dengan mempersiapkan mental kita, maka terhindarlah kita dari prilaku yang hanya akan mempermalukan diri sendiri.

Walaupun bukan pejabat, namun secara pribadi ,sejak tahun 1998, saya sudah mulai naik ke panggung, sebagai Pembicara. Bahkan lebih dari 100 kali menjadi nara sumber dalam dialog interaktif, baik dalam siaran radio maupun menjadi narasumber diberbagai siaran televisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun