Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Australia Mendidik Warganya Ikut Atasi Masalah Sampah

28 Agustus 2018   19:39 Diperbarui: 28 Agustus 2018   20:20 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga Yang Tidak Mematuhi  Aturan  Akan di "Ban"

Masalah sampah bukan hanya merupakan masalah DKI, tapi agaknya sudah mendunia. Walaupun sudah sejak lama pemerintah Australia menerapkan pendistribusian tong-tong sampah ke setiap rumah penduduk, namun masalah sampah masih belum tuntas.

Kalau di negara bagian New South Wales, tong sampah terdiri dari 3 jenis, yakni yang dibedakan berdasarkan warna cat pada tong sampah, yaitu:

  • Kuning diperuntukkan sampah dapur
  • Orange untuk kardus dan plastik
  • Hijau untuk sampah kebun 

dokpri
dokpri
Dan masih ditambah lagi dengan kendaraan multi guna, yang dioperasikan setiap bulan dalam upaya peremajaan taman taman kota dan pohon pelindung disepanjang pinggir jalan.

Dahan dan ranting yang dipangkas, tidak dibuang, tapi langsung diproses dan dalam waktu satu jam, dahan dan ranting sudah berubah menjadi serbuk kayu, yang siap untuk dijadikan pupuk.

Bagi warga yang pekarangan rumahnya tidak terurus dan dipenuhi semak belukar, akan didenda 200 dolar, untuk biaya pembersihan.

dokpri
dokpri
Cara Mengangkut Sampah

Kalau di Indonesia, sampah diangkut dengan kendaraan bak terbuka, kemudian dipasang jaring agar jangan berserakan di sepanjang jalan.

Namun dalam praktiknya, sampah sampah kecil, tetap saja berceceran sepanjang jalan.

Mungkin berdasarkan pengalaman ini, maka di Australia kendaraan untuk mengangkut sampah menggunakan truk khusus, yakni alat pencapit tong sampah digerakan secara mekanik dan sampahnya dimasukkan ke dalam bak. Kemudian otomatis tertutup. Sehingga tidak ada lagi kemungkinan sampah bisa tercecer ataupun berterbangan

dokpri
dokpri
Aturan Membagi  Sampah

Kepada setiap rumah penduduk dibagikan aturan membagi sampah, yakni harus dipisahkan antara sampah yang bisa didaur ulang dan sampah yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Tetapi hasil rekam jejak dari pemerintah rupanya masih banyak warga yang mencampur aduk antara sampah yang bisa didaur ulang dan sampah lainnya.

Hal ini menyebabkan membengkaknya biaya untuk memilih ulang sampah, sebelum dibawa ketempat pembuangan sampah akhir.

Sampah Jumbo

Sampah jumbo, berupa tv, kulkas, dan alat elektronik yang rusak ataupun kasur dan  semua sampah-sampah jumbo, hanya boleh dibuang 2 kali dalam satu tahun, setelah ada pemberitahuan lewat selebaran kepada warga yang disebut dengan istilah "Cleaning day".

Selain dari tenggang waktu yang diberikan, membuang sampah jumbo di manapun, akan didenda antara 200 hingga 1000 dolar.

dokpri
dokpri
Yang Tidak Mematuhi Akan Di :"Ban"

Baru baru ini, pemerintah negara bagian Australia barat mengeluarkan aturan bagi warganya. Bagi yang tetap membandel mencampuradukan sampah yang seharusnya dibagi sesuai peruntukannya, maka akan di-"ban". Artinya sampah di rumahnya, tidak akan diambil oleh kendaraan.

Bayangkan,seandainya hal ini terjadi,maka betapa repotnya pemilik rumah, harus membayar mahal, kendaraan yang akan mengangkut sampahnya dan mengantarkan ke tempat pembuangan sampah akhir.

Sumber : 9 news.com/the West Australia

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun