Ada sumur Bor dengan kedalaman 300 meter dan airnya layak diminum langsung. Â Secara logika bisnis, sesungguhnya bisa dijadikan sumber uang masuk, namun ternyata cara berpikir hidup di kota besar, berbeda dengan mereka yang hidup di desa. Ternyata sumur bor ini dibangun bersama sama dan terbuka untuk orang orang sekitarnya untuk mengambil sepuas hati.
Tidak ada kurungan besi atau apapun,disekeliling sumur ini,karena sumber air ini dijadikan sebagai sarana untuk hidup berbagi. Hal yang di kota, sesuatu yang tidak mungkin ditemukan.Â
Maka kami minta ijin untuk mengisi botol botol kosong di mobil dengan air langsung dari bumi ini. Terasa sejuk dan menyegarkan. Air mineral tanpa tambahan zat apapun. Sebagai orang yang pernah berbisnis, saya terus terpikirkan, mengapa tidak dijadikan sumber masukan ? Inilah beda cara berpikir ,orang  yang hidup di kota dan orang yang sudah terbiasa hidup di desa.
Mereka tidak butuh kebanggaan yang diimpor dari benda-benda mahal. Menikmati makanan dari hasil perternakan dan perkebunan sendiri. Jauh dari kebisingan dan hingar bingar kota dan tidak terkontaminasi dengan virus politik.
Sebelum pulang, kami dibekali oleh-oleh buah tomat segar sekantung penuh dan buah melon yang sudah ranum. Sambil melambaikan tangan: "Arriverderci", sampai bertemu kembali!
Sebuah pelajaran hidup yang dapat dipetik adalah: " Hidup itu sesunguhnya sederhana, mengapa terus dipersulit?"