"Kata kata" mutiara yang saya tuliskan berdasarkan pengalaman hidup pribadi banyak juga dijadikan bahan renungan. Di samping itu, dengan menjadi Penulis bukan hanya diri pribadi yang bangga, tapi anak istri, mantu, dan cucu-cucu saya juga ikut bangga. Bahkan adik kami dan suaminya dalam memperkenalkan diri saya pada teman-temannya selalu tidak lupa menyebutkan bahwa diri saya seorang Penulis.Â
Saya juga bangga ketika puluhan orang antrean menunggu tanda tangan pada buku karya tulis saya. Apakah saya gila kebanggaan? Tentu saja kebanggaan tidak menjadikan saya kehilangan kewarasan, melainkan hanya sebatas menjadi motivasi agar tetap menulis selama Tuhan masih mengizinkan.
Selain daripada yang sudah disebutkan di atas, menulis merupakan sebuah kebanggaan bagi saya pribadi karena saya dapat menjadi penyalur rasa kesedihan hati orang banyak dengan menuliskannya dalam sebuah artikel. Karena seperti kata pribahasa "Sebutir peluru hanya dapat menembus sebuah kepala, sedangkan sebuah tulisan dapat menembus ratusan bahkan ribuan kepala".
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H