Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cara Menyikapi "Kesuksesan Prematur"

7 Juli 2018   04:57 Diperbarui: 7 Juli 2018   09:26 1921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang mulai terlena dan secara tanpa sadar gaya hidup berubah. Beli kendaraan baru dan tampil dengan gaya berbeda, hanya untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa "saya sudah berhasil". Akibatnya orang terbuai dalam menikmati kesuksesan yang baru sepotong dan lupa pada tujuan awalnya.

Perlu Konsisten dan Kontrol Diri

Untuk mencegah terjadinya kesuksesan yang prematur, maka cara terbaik adalah tetap konsisten pada cita-cita awal. Jangan terburu-buru berpuas diri dan dalam hal ini perlu adanya kemampuan kontrol diri. Godaan terbesar ketika sepotong kesuksesan mulai bersemi, orang ingin mengungkapkan kepada dunia bahwa dirinya sudah berhasil. Akibatnya terlahirlah "bayi" yang namanya "kesuksesan prematur", yang tidak akan mampu bertahan lama.

Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, maupun belajar dari pengalaman hidup orang lain. Semoga ada manfaat yang bisa dipetik.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun