Sebaliknya, jika ada kesepakatan harga,maka  tangan tetap menggenggam erat tangan yang lain seraya menawarkan harga baru yang bisa disepakati.
Dalam transaksi rosok marosok, setiap jari melambangkan angka puluhan ribu, ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah.Â
Konon,menurut cerita turun menurun, tradisi "marosok" ini sudah berlangsung sejak masa kerajaan Minangkabau tempo dulu. Namun dalam perjalanannya,mengalami beberapa perubahan. Sehingga nilai jari di daerah Kabupaten Tanah Datar, belum tentu persis sama dengan yang terjadi di daerah Pariaman.
Karena itu, bilamana terjadi  transaksi jual beli antara 2 orang penduduk yang berbeda daerah asalnya,harus ada kepakatan,agar tidak terjadi kesalah pahaman.
Lahir dan Dibesarkan  di Padang Tapi Tidak Tahu Cara Marosok
Sebagai satu dari antara orang yang terlahir di Padang,Sumatera Barat,bahkan sering berpergian ke Kabupaten Tanah Datar dan Pariaman, serta pada hari raya idul Fitri tidur dirumah  teman teman yang memang warga setempat,sungguh hingga saya meninggalkan kota Padang pada tahun 1990 saya masih tidak mampu melakukan transaksi "Marosok " ini.
Apalagi generasi muda lainnya,yang tinggal di Padang dan  Bukittinggi .Karena cara transsai unik ini,mungkin dapat dijadikan salah satu objek,untuk melengkapi daya tarik para wisatawan,dengan mengajarkan kepada mereka tehnik,:"marosok " ini
sumber bacaan : Antara dan wonderfulminangkabau.com
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H