Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kenangan Manis di Jayapura dan Biak Serta Timika

16 Juni 2018   09:38 Diperbarui: 16 Juni 2018   11:10 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantai Biak tampak,bagaikan  gadis desa yang belum tahu bersolek, dibalik pakaiannya yang sangat sederhana, tanpa dipoles dengan kosmetik apa pun.

Di tepi pantai ini,tampak bebatuan karang yang lebih besar dari pelukan orang dewasa,serta  tempat berteduh yang tercipta dari daunan pohon kelapa yang tumbuh subur disana. Bahkan  temaramnya sinar mentari sama sekali  tidak menyurutkan kemolekan pantai ini Bahkan serasa semakin menebarkan pesona yang  mampu menghipnotis siapa pun yang memandangnya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dari sini, sayup-sayup sampai ,tampak kapal-kapal ukuran kecil berlalu-lalang, bagaikan sabut yang terombang-ambing di depan pelabuhan Biak. Serasa tak puas mata mereguk segala keindahan alam di sini. Semakin menghadirkan kepenuhan rasa syukur yang bersemai di dalam hati. 

Bagi yang belum pernah menapakkan kakinya di Biak,mungkin sejak dari sekarang perlu menciptakan niat dihati ,bahwa suatu waktu akan berkunjung kesana.

Timika

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Bandara Paling Unik

Dengan diantarkan oleh sahabat kami, Pak Wayan Pranata dan Carlos Phobia,kami tiba di Bandara Internasional Timika yang bernama Moses Kilangin. Seperti yang sudah pernah dituliskan, nama ini berasal dari nama seorang guru asal Ambon yang mengabdikan dirinya di bidang pendidikan di pedalaman Papua. Namanya diabadikan sebagai ungkapan penghargaan pemerintah terhadap pengabdiannya.

Mendapatkan dukungan dari 22 suku bangsa di dunia untuk membangun sarana di daerah yang terkenal dengan pertambangan emas PT Freeport Indonesia ini.

Banyak kisah kisah unik dari Timika yang saya dapatkan selama tiga hari berada di Tanah Papua ini. Antara lain tentang mengapa warga disini tidak suka pakai sandal atau sepatu dan lebih suka hidup tanpa baju.

Menurut kisah yang saya dapatkan pernah sahabat saya dengan niat baik,memberikan sejumlah uang untuk salah seorang warga yang datang kepadanya dengan telajang kaki. Tapi pemberian ini bukannya diterima dengan rasa terima kasih malahan warga bersangkutan merasa tersinggung dan mengatakan "Saya ini orang Papua tahu. Kalau pake sandal justru kami orang sakit tahu. Kami senang hidup tanpa alas kaki dan tanpa baju. "

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sore itu. kami dibawa untuk berkunjung ke supermarket "Amerika" yang berlokasi hanya sekitar 30 menit dari lokasi Hotel dimana kami akan menginap. Kami berkendara dengan di sopiri oleh Mas Rizal yang berasal dari Pulau Buton. Didampingi pak Wayan dan pak Carlos Sekitar 40 menit berkendara, dari kejauhan tampak pos penjagaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun